64 Warga Sampang Menderita DBD

Syaiful Islam, Jurnalis
Rabu 11 Maret 2020 21:44 WIB
Ilustrasi (Shutterstock)
Share :

SURABAYA – Sebanyak 64 kasus positif demam berdarah dengue (DBD) yang menyerang pasien di wilayah Kabupaten Sampang, Jawa Timur sejak Januari sampai Februari 2020.

Sekretaris Dinkes Sampang, Asrul Sani, menyampaikan puncak penularan kasus DBD dikarenakan sikap kesadaran masyarakat dalam upaya menjaga lingkungan bersih masih rendah untuk mencegah penyakit tersebut.

Untuk pencegahan secara dini, petugas melakukan sterilisasi tempat yang menjadi sarang serangga jenis nyamuk supaya tidak berkembang biak. Salah satu yang sangat dianjurkan yakni menutup, menguras, dan mengubur (3M-Plus) untuk menghindari gigitan nyamuk terhadap anak.

"Jika lingkungan tidak asri atau tidak bersih, tentu nyamuk cepat berkembang biak. Kondisi ini menjadi faktor utama pada kasus penularan penyakit DBD setelah menggigit tubuh pasien," ujar Asrul, Rabu (12/3/2020).

Kasus pasien positif DBD di Sampang mayoritas menyerang anak usia lima sampai 14 tahun, terutama pada pelajar aktif sekolah dasar (SD). Sementara bagi orang dewasa sangat jarang karena daya kekebalan tubuh sangat kuat.

"Pasien positif DBD karena ada gigitan nyamuk yang datang dari lingkungan tempat berkembang biaknya dalam kondisi selalu kotor pada musim hujan," tuturnya.

Menurut Asrul, hasil pemeriksaan pada 64 kasus DBD yang dilakukan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit Umum (RSU) tidak ada pasien yang sampai meninggal dunia.

"Ada standarnya dan ukuran trombosit di bawah 100 ribu mm maka pasien positif DBD setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium," ucap Asrul.

Pihaknya beharap kepada msayarakat agar tidak lengah dengan kasus penyakit menular dan mengajak tetap waspada. Bagaimanapun kasus DBD selalu ada setiap tahun.

Salah satu upaya pencegahan yaitu melakukan penyelidikan epistimologi dengan melihat lingkungan, datang ke rumah warga, mendata kasus, dan fogging di area permukiman warga.


Baca Juga : Dinkes DKI Tetap Waspada DBD di Tengah Penanganan Virus Korona

"Pencegahan melalui fogging hanya 30 persen, dan kebersihan lingkungan harus mencapai 70 persen. Tugas kami bersama masyarakat saling menjaga lingkungan sekitar," tuturnya.


Baca Juga : Dua Warga Kalbar Meninggal Akibat DBD

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya