WHO Menyatakan Virus Korona sebagai Pandemi, Apa Artinya?

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Kamis 12 Maret 2020 08:06 WIB
Ilustrasi partikel Covid-19. (Foto/WebMD)
Share :

JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkah virus korona atau Covid-19 sebagai pandemi, penyakit menular yang menyebar dari satu orang ke orang lainnya di banyak negara pada waktu yang bersamaan.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengukuhkan bahwa wabah virus korona sekarang adalah pandemi setelah sebelumnya ia tidak menggunakan kategori itu selama beberapa minggu.

"WHO mengawasi wabah ini sepanjang hari penuh dan kami sangat khawatir karena tingginya tingkat penyebaran dan tingkat keseriusan, dan khawatir karena minimnya tindakan yang diambil.

"Oleh karena itu, kami menetapkan bahwa Covid-19 dapat dikategorikan sebagai pandemi," kata Ghebreyesus pada Rabu (11/03).

Baca juga: Tangkal Korona, Thailand Batasi Penerbitan Visa Kedatangan dari 19 Negara

Baca juga: Turki Konfirmasi Kasus Pertama Virus Korona di Negaranya

Covid-19 adalah nama resmi untuk penyakit yang disebabkan oleh virus korona.

Pandemi terjadi ketika suatu penyakit menular dengan mudah menjangkiti satu orang ke orang lainnya di banyak negara pada waktu yang bersamaan.

Jaga keseimbangan kesehatan

Namun demikian, kata Dr Tedros, pemerintah berbagai negara belum terlambat mengambil tindakan.

"Semua negara dapat mengubah perkembangan pandemi ini," jelasnya.

Pemerintah di masing-masing negara harus "menjaga keseimbangan antara melindungi kesehatan, mengurangi gangguan dan menghormati kehidupan manusia".

Penggunaan istilah pandemi, lanjutnya, tidak mengubah langkah-langkah yang ditempuh WHO dan tidak mengubah langkah-langkah yang seharusnya dilakukan oleh masing-masing negara.

"Setiap hari kami menyerukan kepada negara-negara untuk menempuh langkah mendesak dan berani. Kami telah mengeluarkan peringatan secara jelas dan keras."

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan jumlah kasus di luar China meningkat 13 kali lipat selama dua minggu terakhir.

China—tempat virus pertama kali ditemukan—mencatat 80.754 kasus positif virus korona dan 3.136 kematian. Namun tingkat infeksi baru pada Selasa kemarin (10/03) mencapai titik terandah, hanya 19 kasus.

Di Italia, lebih dari 12.000 orang dinyatakan positif, Perdana Menteri Giuseppe Conte telah mengumumkan penutupan seluruh sekolah, pusat kebugaran, museum, klub malam dan tempat-tempat umum lain di seluruh negeri.

Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak mengumumkan paket 30 miliar Pounds atau sekitar Rp554 triliun untuk mendongkrak perekonomian dan mengatasi pandemi itu.

Dana itu antara lain digunakan untuk alokasi layanan kesehatan dan pemberian tunjangan bagi pekerja yang sakit.

Sementara itu Kanselir Jerman Angela Merkel memperingatkan sekitar 70% dari total penduduk 58 juta jiwa di negara itu dapat terjangkiti virus korona.

Selain virus korona, wabah yang juga digolongkan pandemi adalah H1N1 (flu babi), yang menyebabkan kematian ratusan ribu orang di seluruh dunia. WHO menetapkan flu babi sebagai pandemi pada tahun 2009.

Sementara di Indonesia, kasus Covid-19 , merujuk data Kementerian Kesehatan pada Rabu 11 Maret, sudah mencapai 34 orang.

(Rachmat Fahzry)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya