Penyemprotan disinfektan ini dilakukan minimal satu kali oleh masing-masing sekolah. Adapun, cairan disinfektan tersebut dibuat oleh masing-masing sekolah, menggunakan bahan dan metode yang telah diajarkan.
Bahan-bahan yang digunakan relatif mudah didapat dan terjangkau harganya. Di antaranya, cairan pembersih lantai berbahan dasar karbol dan pemutih pakaian. Masing-masing bahan itu sebanyak 2-4 sendok makan dicampur dengan satu liter air tawar.
Kemudian, cairan disinfektan yang sudah diracik kemudian disemprot menggunakan alat penyemprot botol, atau yang biasa digunakan oleh petani untuk membasmi hama. Selain itu, petugas yang menyemprotkannya harus menggunakan pakaian tertutup, masker dan sarung tangan.
Ke depannya, lanjut Purwanto, pihaknya mewajibkan kepada setiap sekolah agar menyediakan wastafel dan sabun pencuci tangan di setiap kelas.
Sementara itu, penyemprotan disinfektan juga telah dilakukan di kantor-kantor dinas, kecamatan, kelurahan hingga desa. Hal ini, sesuai instruksi Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika kepada para pimpinan kantor OPD.
(Qur'anul Hidayat)