Faktor-Faktor Penyebab Kematian Virus Corona di Italia Terbanyak Melewati China

Rachmat Fahzry, Jurnalis
Senin 23 Maret 2020 16:33 WIB
Petugas menyemprotkan disinfektan di Napoli, Italia. (Foto/RTE)
Share :

ROMA – Jumlah kematian di Italia akibat virus corona atau Covid-19 telah melewati China. Per Senin, 23 Maret, data dari pusat penelitina Universitas Johns Hopkin, laporan kematian di negara Mediterania itu mencapi 5.476 orang. Sementara China angka kematiannya 3.274 jiwa.

Mengapa Italia telah menjadi pusat pandemi virus corona menggeser China.

Para ahli melihat ada berbagai penyebab; mulai faktor harapan usia di Italia yang relatif tinggi hingga sistem perawatan kesehatan panik dalam menangani pandemi virus corona.

Usia tua

Rata-rata usia orang Italia tinggi. Usia rata-rata populasi keseluruhan adalah 45,4 pada tahun lalu, lebih besar dari negara lain di Eropa.

Harapan usia itu juga tujuh tahun lebih tinggi dari usia rata-rata di China dan sedikit di atas Korea Selatan.

Angka yang dirilis pada Jumat, 20 Maret, menunjukkan usia orang Italia yang mengalami kritis Covid-19 rata-rata berusia 78,5.

Baca juga: Pemeriksaan Massal Covid-19 di Kota Bekasi Dibatalkan

Baca juga: Trump Kesal dengan China Terkait Virus Corona

Hampir 99 persen dari mereka juga memiliki riwayat sakit sebelumnya. Tingkat kematian Italia juga tinggi tinggi, 8,6 persen.

"Kematian Covid-19 menghantam kelompok usia yang lebih tua," kata profesor Universitas Oxford Jennifer Dowd mengutip AFP, Senin (23/3/2020).

"Negara-negara dengan banyak populasi para lansia perlu mengambil langkah-langkah perlindungan yang lebih agresif untuk menekan kasus kritis [virus corona," kata Prof Dowd.

Namun rata-rata usia warga Jepang 47,3 membuatnya menjadi negara yang lebih tua dari Italia. Namun negeri Matahari Terbit itu hanya memiliki 35 kematian.

Jadi usia bukan satu-satunya faktor.

Nasib buruk

Beberapa ilmuwan berpikir bahwa itu bisa terjadi hampir di negara lain.

"Saya pikir pertanyaan 'Kenapa Italia?' adalah pertanyaan yang paling penting dan memiliki jawaban sederhana: Tidak ada alasan sama sekali, "ujar Dr Yascha Mounk dari Johns Hopkins University kepada televisi CBC Kanada.

"Satu-satunya yang membuat Italia berbeda adalah bahwa gelombang pertama dari kasus (domestik) tiba di Italia sekitar 10 hari sebelum tiba di Jerman, Amerika Serikat atau Kanada," lanjutnya.

Negara-negara Eropa seperti Spanyol dan Prancis sekarang berada dibawah Italia. Kedua negara itu menjadi tingkat kematian tertinggi kedua dan ketiga di Eropa, saat ini.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya