WUHAN – Pemerintah Kota Wuhan, China, merevisi laporan kematian akibat virus corona dengan peningkatan sebesar 50 persen, sehingga total kematian menjadi 3.869.
Data awal, jumlah kematian akibat virus corona di Wuhan sebesar 2.579. Sedangkan data kematian terbaru 1.290 kematian.
Pemerintah pusat China juga merevisi kematian secara nasioal menjadi 4.632 orang.
Televisi pemerintah China, CGTN mengutip seorang pejabat Wuhan, melaporkan bahwa pada tahap awal epidemic virus corona, rumah sakit tidak mampung menampung jumlah pasien dan menyebabkan sejumlah lembaga medis gagal melaporkan sistem pengendalian dan pencegahan penyakit secara tepat waktu
“Mengakibatkan tertundanya pelaporan kasus dan gagal menghitung jumlah pasien secara akurat," lapor CGT.
Jumlah total kasus infeksi cirus corona di Wuhan, juga direvisi meningkat 325 kasus. Sehingga jumlah total kasus di kota berpenduduk 11 juta orang itu, menjadi 50.333, atau sekitar 60% dari total kasus di China daratan.
Mi Feng, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional China, mengatakan dalam pengarahan kepada media bahwa pemerintah China juga telah meningkatkan jumlah total kasus infeksi pada Kamis, 16 April menjadi 82.692, dari 82.367 kasus infeksi virus corona.
Trump tidak percaya
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump curiga data kasus virus corona ada yang disembunyikan.
Anggota Kongres AS menyebutkan beberapa laporan intelijen yang menunjukkan indikasi China menutupi data.
"Bagaimana kita tahu jika [data] mereka [China akurat," kata Trump melansir AFP, Jumat pada 3 April.
Pejabat Kesehatan Iran juga meragukan keakuratan data virus corona di China, karena angkanya terlalu kecil.
"Setelah virus itu menyebar, jelas bukan seperti yang dilaporkan China," kata pejabat kesehatan Iran yang juga anggota gugus tugas Covid-19 Minoo Mohraz, pada Selasa, 7 April.
(Rachmat Fahzry)