Rencana Penghentian KRL, Penumpang: Mau Makan Apa Kalau Libur Kerja

Wisnu Yusep, Jurnalis
Jum'at 17 April 2020 09:55 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone.com)
Share :

BEKASI - Kepala daerah di Jabodetabek, termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengusulkan penghentian sementara KRL Commuter Line, selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Penyetopan KRL diusulkan karena masih banyak masyarakat yang keluar-masuk Jakarta untuk bekerja. Bahkan sempat terjadi penumpukan penumpang di stasiun-stasiun. Hal ini dinilai berlawanan dengan aturan PSBB yang membatasi gerak warganya demi memutus rantai penyebaran virus corona (Covid-19).

Salah seorang penumpang KRL di Stasiun Bekasi, Doni Suhendar (30), mengaku bingung akan menggunakan moda trasportasi apa untuk bekerja. Pasalnya, perusahaan tempatnya bekerja tidak meliburkan karyawannya. 

“Ini nih, kita bingung pas kemarin dapet informasi KRL mau disetop sementara. Karena kantor enggak libur, pakai sistem sehari masuk sehari enggak," ujarnya. 

Perusahan tempatnya bekerja yang berlokasi di wilayah Rawamangun, Jakarta Timur itu bergerak di bidang farmasi. Sehingga, para pekerjanya tetap diwajibkan masuk meski DKI Jakarta dan Kota Bekasi menerapkan PSBB.

"Mau gimana lagi, ketentuan kantor seperti itu. Kita bingung juga, kita kan butuh pemasukan juga, mau makan apa nanti kalau libur lagi,” keluhnya.

Untunglah, perusahaannya menerapkan sistem masuk kerja bergantian kerja dan pulang lebih cepat. "Kalau biasanya pulang jam lima sore, sekarang jam empat sudah pulang sih," ucapnya. 

Sementara itu, Nuraini (41) secara pribadi mengaku was-was dengan penularan virus corona di transportasi umum seperti KRL. Namun dia tidak punya pilihan lain selain menggunakan jasa kereta untuk pulang dan pergi kerja.

“Bagaimana lagi, saya mau beralih ke yang lain, sudah pernah, capek. Enaknya kereta bisa tidur dulu," ujarnya.

Tak jauh berbeda dengan Doni, Nuraini juga mengaku kesulitan bekerja jika operasional KRL disetop. "Saya enggak ada liburnya, kecuali Sabtu-Minggu. Bingung mau gimana lagi, kalau distop, nanti alternatifnya dianter suami," ujar dia.

Tanggapan KCI 

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) masih melakukan pengkajian di internal menyikapi usulan mengenai penghentian sementara operasional KRL.” Kita masih tunggu keputusan," kata Maneger Eksternal Relation PT KCI, Adli Hakim kepada Okezone, Jumat (17/4/2020). 

Adli mengaku, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih mendalam terkait usulan sejumlah kepala daerah terkait ini.

PT KCI juga telah mengetahui usulan lima kepala daerah di wilayah Bodebek untuk menghentikan sementara operasional KRL. Sampai saat ini, pembahasan usulan tersebut masih dilakukan pemerintah pusat, pemerintah daerah, PT KAI, dan PT KCI.

"Selama dalam pembahasan, pada 16-17 April ini KRL Commuter Line masih beroperasi sebagaimana pada masa PSBB," tuturnya.

Aturan di KRL

KRL Commuterline menerapkan jaga jarak fisik dengan memberikan tanda silang di kursi-kursi dalam gerbong. KRL juga memberikan garis-garis batas berwarna merah sebagai penanda jarak untuk penumpang berdiri.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya