Pihaknya pun langsung melakukan tracking atau penelusuran kontak pasien tersebut sebelum masuk ke rumah sakit. Di antaranya terhadap keluarga, petugas rumah sakit, maupun puskesmas yang sempat melakukan perawatan.
"Sesuai data, almarhum pernah kontak di beberapa pelayanan kesehatan, baik rumah sakit maupun puskesmas, sehingga kami hingga kini masih mendata beberapa tenaga medis yang pernah kontak dengan almarhum. Mohon dukungan doanya, ada beberapa yang sudah isolasi. Mudah-mudahan tidak menular," lanjut dia.
Lilik juga meminta masyarakat tidak takut berlebihan jika tidak melakukan kontak langsung. Meski demikian, warga diimbau tetap menjaga jarak dan memakai masker setiap terpaksa keluar rumah.
"Kepada keluarga almarhum, kami atas nama pemerintah daerah turut berbelasungkawa, semoga segera diberikan kekuatan dan keikhlasan. Kita tidak boleh mendiskriminasi terhadap keluarga almarhum," ucapnya.
Dia mengatakan, keluarga akan menjadi kontak tracking pertama yang dilakukan penelusuran dan rapid test. Setelah itu adalah petugas kesehatan yang pernah menangani pasien sebelum meninggal, baik dari Puskesmas Blora, RSUD Blora, maupun RS Permata.
(Hantoro)