Jalani Rapid Test, 21 Tenaga Medis di Cirebon Negatif Corona

Fathnur Rohman, Jurnalis
Selasa 21 April 2020 20:46 WIB
Ilustrasi. (Foto : Okezone.com)
Share :

CIREBON – Sebanyak 21 tenaga medis di Rumah Sakit (RS) Ciremai, Kota Cirebon, Jawa Barat, harus menjalani pemeriksaan rapid test pada Selasa (21/4/2020), karena berstatus sebagai orang tanpa gejala (OTG).

Sebelumnya, 21 tenaga medis ini sempat merawat pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia di RS Ciremai. Pasien PDP dan keluarganya ini tidak jujur ketika ditanya oleh tenaga medis di RS Ciremai tentang informasi riwayat perjalanan, riwayat kontak langsung, dan sebagainya. Padahal, belakangan diketahui kalau pasien PDP tersebut memiliki riwayat kontak langsung dengan penderita virus corona (Covid-19).

Menurut Kepala RS Ciremai Letkol CKM Andre Nofan, dari hasil pemeriksaan rapid test seluruh tenaga medis itu dinyatakan negatif Covid-19. 21 tenaga medis ini terdiri atas 18 perawat, satu dokter spesialis saraf, dan dua dokter umum.

Andre mengatakan, meski sudah dinyatakan negatif, 21 tenaga medis RS Ciremai ini tetap harus menjalani pemeriksaan rapid test untuk kedua kalinya. Rapid test kedua direncanakan dilakukan pekan depan.

"Untuk hasil rapid test 21 personel (tenaga medis) RS Ciremai hasilnya negatif. Rencana satu minggu ke depan kita tes ulang," kata Andre, Selasa (21/4/2020).

Ia menerangkan, 21 tenaga medis itu menjalani pemeriksaan rapid test di laboratorium RS Ciremai. Meski sudah dinyatakan negatif, mereka harus melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Sementara itu, terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Medis (Yanmed) RS Ciremai Tetri Yuniwati sangat menyayangkan sikap pasien PDP dan keluarganya yang tidak jujur ketika ditanya tenaga medis. Padahal, informasi yang disampaikan mereka akan sangat berguna dalam penanganan dan perawatan pasien tersebut.

"Alhamdulillah semua tenaga medis kita isolasi dengan sehat dengan status orang tanpa gejala. Yang kita istirahatkan yang benar-benar melakukan kontak dengan pasien langsung," ujar Tetri.

Menurut Tetri, pasien PDP ini meninggal dunia sebelum diambil sampel swabnya. Akan tetapi, berdasarkan hasil rapid test pasien tersebut dinyatakan negatif Covid-19.

Tetri berharap ke depannya agar pasien dengan gejala-gejala Covid-19 harus jujur dalam memberikan informasi kepada tenaga medis sehingga kejadian seperti itu tidak terulang kembali.

"Kita meminta pasien jujur karena dengan jujur penanganan kita akan lebih ekstra. Jangan beranggapan kalau jujur kita akan ditelantarkan. Karena kalau pasien Covid ada penanganan khusus dan ruang khusus," tutur Tetri.

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya