WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuduh Barack Obama melakukan “kejahatan politik terbesar dalam sejarah AS”, memanaskan kembali perseteruannya dengan pendahulunya itu.
Tuduhan itu dilayangkan Trump melalui sebuah cuitan di Twitter pada Minggu (10/5/2020) dengan mencantumkan sebuah cuitan lain dari pemandu acara bincang-bincang konservatif yang mengklaim Obama "menggunakan minggu-minggu terakhirnya di kantor untuk menargetkan para pejabat yang masuk dan menyabot pemerintahan baru", demikian diwartakan The Guardian.
The biggest political crime in American history, by far! https://t.co/m5nPdUHt4u
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) May 10, 2020
Pada Senin (11/5/2020) Trump kembali menegaskan tuduhan itu dengan cuitan yang berbunti “Obamagate!”, membandingkan tuduhan tersebut dengan skandal Watergate yang terjadi selama masa pemerintahan Presiden Richard Nixon.
OBAMAGATE!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) May 10, 2020
Skandal Watergate adalah skandal politik paling terkenal dalam sejarah Amerika, yang diambil dari nama sebuah kompleks perkantoran, hotel, dan apartemen di Washington DC. Di sana pada 17 Juni 1972 lima laki-laki ditangkap ketika sedang memasang alat penyadap di kantor Komite Nasional Partai Demokrat.
Skandal itu menjerat Presiden Richard Nixon dari Partai Republik dan berujung pada pengunduran dirinya.
Tuduhan Trump terhadap Obama diduga terkait dengan kasus yang menjerat Michael Flynn, mantan penasihat keamanan nasional Trump yang dia pecat pada 2017. Flynn berbohong kepada Wakil Presiden Mike Pence tentang percakapan dengan duta besar Rusia mengenai sanksi yang dikenakan oleh pemerintahan Obama sebagai pembalasan atas campur tangan dalam pemilu 2016.
Flynn mengaku bersalah berbohong kepada FBI, namun kemudian mengubah permohonan bersalahnya, sebelum tuduhan terhadap dirinya dicabut sepenuhnya oleh Kementerian Kehakiman yang dipimpin Jaksa Agung William Barr.