Kemudian, petugas mendatangi untuk melakukan cek suhu. Sopir turun tanpa masker, kemudian petugas menegur dan memperingati. Tapi, penumpang yang diduga anggota dewan tersebut tidak turun.
“Dia kayaknya tidak terima, akhirnya turun. Tetap tidak mengunakan masker, diberikan arahan oleh petugas dan dilakukan cek suhu. Petugas bilang, itu ada tempat beli masker, dijawabnya tidak ada uang,” jelasnya.
Anggota dewan itu kemudian kembali ke mobilnya. Syafrizal yang melihat kejadian itu langsung menghampiri. Di saat itu terjadi perdebatan. Penumpang bersikeras maskernya hilang, lalu tancap gas dengan mengeluarkan kata-kata kasar kepada petugas.
“Penumpang itu tancap gas sambil berkata kasar tiga kali sambil menunjuk ke kami. Sempat masyarakat setempat geram untuk mau mengejar, tapi biarlah orang menilai sendiri. Saya tahu dia anggota dewan sesuai dari topi yang dipakainya dan ada pin juga,” katanya.
Sementara di konfirmasi kepada Ketua DPRD Pasaman, Bustomi mengatakan dalam video tersebut mirip Martias anggota DPRD Pasaman, tapi harus klarifikasi kepada kepada Martias. "Kalau dilihat dari videonya, memang benar itu Pak Martias, anggota DPRD kita," kata Bustomi.
Jika itu Martias kata Bustomi merupakan yang juga Ketua DPC Gerindra Pasaman akan ada ada teguran terhadap Martias. Sebab Martias merupakan anggota DPRD dari Partai Gerindra. "Saya konfirmasi dulu sama yang bersangkutan, itu videonya bagaimana kronologisnya," ujar Bustomi.
Lanjut Bustomi, sesuai arahan Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar kader partai dilarang untuk keluar daerah sebagai bentuk dukungan terhadap pemberlakuan PSBB. “Kode etik kami di partai jika memang itu betul, kami tentunya akan memberikan teguran," Bustomi.
Bustomi mengatakan sejak pemberlakuan PSBB, DPRD Pasaman sudah meniadakan semua kegiatan kedewanan termasuk perjalanan dinas ke luar daerah. "Beliau ini urusan pribadi, kami di Pasaman tidak ada perjalanan dinas," katanya.
Sementara Martias membenarkan dalam video itu merupakan dirinya saat melintas diperbatasan Pasaman dan Agam dengan tujuan ke Padang.
"Saya lewat di posko perbatasan Pasaman dan Agam hendak menuju Kota Padang. Namun sesampai disitu petugas posko langsung memberhentikan saya karena tidak mengenakan masker. Saya memang membawa masker di mobil, tetapi setelah dicari-cari tidak ketemu lantaran sudah tergesa-gesa. Hingga terjadi cekcok (adu mulut) dengan petugas posko," terang Martias.
(Khafid Mardiyansyah)