PADANG - Video yang beredar di media sosial di mana seorang yang diduga anggota DPRD Pasaman, Sumatera Barat cekcok dengan dua orang petugas di check point menjadi viral.
Cekcok terjadi lantaran pengendara yang diduga anggota DPRD Pasaman itu melanggar aturan Pembatan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sedang di terapkan seluruh kabupaten kota di Sumatera Barat. Pelanggaran yang dilakukan adalah tidak menggunakan masker dan duduk di kursi penumpang bagian depan.
Video berdurasi 1 menit 34 detik itu dalam video itu orang yang tidak pakai masker dan duduk di bagian depan itu mengendarai mobil Pajero Sport BA 1240 DA warna hitam, saat perdebatan petugas memberitahu aturan PSBB tersebut berlaku secara nasional.
Namun, penumpang yang diduga seorang anggota DPRD Pasaman itu berdalih maskernya hilangnya. Bahkan awalnya, sopir dan penumpang tidak mau turun untuk diperiksa suhu tubuh.
Dalam penggalan pembicaraan berdebat tersebut seorang petugas dengan mengatakan aturan PSBB ada pak, pakai masker dan APD segala macam.
“Kalau bapak bermasalah saya yang bertanggungjawab, kalau bapak ingin kontrak oke. Ketentuan PSBB secara nasional, Pak. Kalau bapak berperilaku seperti itu, bisa kami tindak. Kalau bapak wakil rakyat, tunjukan. Jangan kayak gitu pak,” ucap seorang petugas di dalam video.
Lalu petugas mengatakan, “kalau bapak sopan tadi tidak kayak gini, makanya kami kasih tahu baik-baik APD itu untuk pribadi,”
Kemudian mobil itu langsung tancap gas tanpa menggunakan masker dan duduk paling depan, padahal sesuai surat edaran tidak boleh penumpang duduk dengan dengan sopir.
Okezone melakukan kornfirmasi lokasi tempat kejadian itu ternyata check point itu berada di perbatasan Kabupaten Agam dan Pasaman. Petugas yang memberikan peringatan kepada yang diduga anggota DPRD tersebut bernama Syafrizal, ia merupakan Koordinator Posko Covid-19 Kabupaten Agam.
Syafrizal yang yang dihubungi membenarkan bahwa dalam video yang memberikan peringatan kepada orang yang diduga anggota DPRD itu adalah dirinya. Lokasi check point berada di Nagari Selaras Air, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Video itu diambil kemarin Selasa 12 Mei sekira pukul 10.40 WIB.
“Ketika mobil beliau diberhentikan, tapi kesan awalnya beliau memang keberatan. Sehingga posisi kendaraannya tidak di badan jalan, masih di tengah jalan,” ujarnya Rabu (13/5/2020).
Kemudian, petugas mendatangi untuk melakukan cek suhu. Sopir turun tanpa masker, kemudian petugas menegur dan memperingati. Tapi, penumpang yang diduga anggota dewan tersebut tidak turun.
“Dia kayaknya tidak terima, akhirnya turun. Tetap tidak mengunakan masker, diberikan arahan oleh petugas dan dilakukan cek suhu. Petugas bilang, itu ada tempat beli masker, dijawabnya tidak ada uang,” jelasnya.
Anggota dewan itu kemudian kembali ke mobilnya. Syafrizal yang melihat kejadian itu langsung menghampiri. Di saat itu terjadi perdebatan. Penumpang bersikeras maskernya hilang, lalu tancap gas dengan mengeluarkan kata-kata kasar kepada petugas.
“Penumpang itu tancap gas sambil berkata kasar tiga kali sambil menunjuk ke kami. Sempat masyarakat setempat geram untuk mau mengejar, tapi biarlah orang menilai sendiri. Saya tahu dia anggota dewan sesuai dari topi yang dipakainya dan ada pin juga,” katanya.
Sementara di konfirmasi kepada Ketua DPRD Pasaman, Bustomi mengatakan dalam video tersebut mirip Martias anggota DPRD Pasaman, tapi harus klarifikasi kepada kepada Martias. "Kalau dilihat dari videonya, memang benar itu Pak Martias, anggota DPRD kita," kata Bustomi.
Jika itu Martias kata Bustomi merupakan yang juga Ketua DPC Gerindra Pasaman akan ada ada teguran terhadap Martias. Sebab Martias merupakan anggota DPRD dari Partai Gerindra. "Saya konfirmasi dulu sama yang bersangkutan, itu videonya bagaimana kronologisnya," ujar Bustomi.
Lanjut Bustomi, sesuai arahan Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar kader partai dilarang untuk keluar daerah sebagai bentuk dukungan terhadap pemberlakuan PSBB. “Kode etik kami di partai jika memang itu betul, kami tentunya akan memberikan teguran," Bustomi.
Bustomi mengatakan sejak pemberlakuan PSBB, DPRD Pasaman sudah meniadakan semua kegiatan kedewanan termasuk perjalanan dinas ke luar daerah. "Beliau ini urusan pribadi, kami di Pasaman tidak ada perjalanan dinas," katanya.
Sementara Martias membenarkan dalam video itu merupakan dirinya saat melintas diperbatasan Pasaman dan Agam dengan tujuan ke Padang.
"Saya lewat di posko perbatasan Pasaman dan Agam hendak menuju Kota Padang. Namun sesampai disitu petugas posko langsung memberhentikan saya karena tidak mengenakan masker. Saya memang membawa masker di mobil, tetapi setelah dicari-cari tidak ketemu lantaran sudah tergesa-gesa. Hingga terjadi cekcok (adu mulut) dengan petugas posko," terang Martias.
(Khafid Mardiyansyah)