”Sebelumnya kan imam masjid, pendeta, pastur, lalu pedagang pasar di tiga tempat, kemudian pedagang soto di Klandasan, ” katanya.
Rizal menuturkan terdapat 4.000 alat rapid test yang disiapkan untuk masyarakat, namun baru 1.500 yang terpakai. "Baru 1500 orang. Ini kita lakukan bukan karena mau buka mal. Dimana saja ada kelompok masyarakat kita lakukan rapid test, nanti juga diterapkan kepada olahragawan dan guru," ucapnya.
Meski rapit tes diterapkan untuk karyawan mal, namun bukan berarti pusat pebelanjaan moden tersebut dibuka.
Baca Juga: 21 Orang Reaktif Corona Usai Rapid Test Dilakukan di Pusat Perbelanjaan
”Ya tunggu dulu. Kita akan mencontoh empat daerah, tapi saya lihat sudah mengerti protokol kesehatan seperti pakai masker, pemeriksaan suhu tubuh, disiapkan cuci tangan. Kita lagi buat panduan agar kehidupan masyarakat lebih baik lagi, ” ujar Rizal.
(Abu Sahma Pane)