PADANG PARIAMAN – Sebanyak dua penumpang pesawat yang datang dari Jakarta ke Padang, pada 3 Juni diketahui positif corona pada 6 Juni 2020. Hal tersebut tentu membuat pihak Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman melakukan tracing terhadap para penumpang lainnya serta kru pesawat yang mengangkut dua orang positi corona tersebut.
Eksekutif General Manager PT Angkasa Pura II, Yos Sowagiono, mengatakan, hasil tracing diketahui sebanyak 80 penumpang dan 5 orang kru pesawat kemudian diserahkan nama-nama tersebut ke Gugus Tugas Cobid-19 Sumbar.
"Hasil tracing kita ada 80 orang penumpang dan lima orang kru pesawat dari pesawat yang ditumpangi oleh dua orang yang positif Covid-19," kata, Senin (8/6/2020).
Yos menambahkan dua penumpang yang dinyatakan positif corona datang dari Bandara Soeta pada 3 Juni 2019. Mereka sudah memenuhi syarat yang menjadi ketentuan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan nomor 32 dan Surat Edaran Nomor 5.
"Mereka telah memenuhi syarat. Dokumen perjalanan penumpang tersebut lengkap. Mereka melakukan rapid test. Kalau dari Jakarta mereka kan sudah diperbolehkan untuk terbang," katanya.
Namun saat tiba di BIM, petugas melakukan pemeriksaan dokumen perjalanan penumpang baru. Selain pemeriksaan dokumen penumpang juga dilakukan tes swab oleh tim gugus tugas bandara. Swab wajib dilakukan pada semua penumpang keluar dari bandara. "Pada Sabtu (6/6) hasil swab kedua penumpang keluar dari lab.Fakultas Kedokteran Unand Padang. Hasil swab dua penumpang dinyatakan positif,"jelas Yos.
Yos menambahkan dua penumpang tersebut bukan lolos pemeriksaan di BIM, tapi berkat tes swab yang dilakukan di bandaralah mereka diketahui positif Covid-19. Dua perantau itu laki-laki R (23) berasal dari Kabupaten Limapuluh Kota dan AS (25) asal Padang Pariaman. "Mereka ini masuk rapid test yang non reaktif saat naik pesawat dari Jakarta. Saat mendarat di BIM pada Rabu (3/6) mereka di tes swab dan ternyata hasilnya positif," kata
Sementara, Kepala Kantor Keseahatan Pelabuhan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menyatakan dua orang penumpang pesawat dari Jakarta ke BIM bukan lolos pemeriksaan di bandara kedatangan. "Penumpang pesawat yang datang ke BIM menjalani pemeriksaan ketat dari tim gugus tugas covid,"kata Jalil Afni.
Menurutnya, petugas gugus tugas memeriksa dokumen kelengkapan penumpang ketika memasuki bandara BIM. "Selain itu, petugas juga melakukan swab pada sejumlah penumpang mau keluar dari BIM,"ujar dia.
Sementara itu lanjut Jalil, dia calon penumpung mau berangkat dari BIM ke daerah tujuan juga wajib melalukan rapid tes maupun swab atau PCR. Calon penumpang juga diwajibkan memenuhi persyaratan untuk bisa berangkat dengan menumpang pesawat. Bila semua persyaratan tidak lengkap, calon penumpang tidak bisa berangkat,"jelas Jalil.
Baca Juga : Sepekan Terakhir, Bengkulu Nihil Penambahan Kasus Positif Covid-19
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal membenarkan, tim Gugus Tugas di BIM sudah melakukan tacing untuk antispasi antisipasi peyebaran virus corona. “Setelah dua penumpang itu diketahui positif, pihaknya langsung melakukan tracing dan melakukan tes swab. Jika tidak melakukan hal itu maka dua penumpang tersebut tentu akan menjadi carrier pembawa virus," jelas Jasman.
Mengenai tes swab yang dilakukan di BIM, Jasman juga membenarkan Pemprov Sumbar menerapkan kebijakan wajib swab bagi penumpang yang mendarat di BIM. "Iya wajib harus tes swab. Ini gratis. Hal ini bertujuan untuk menyaring penumpang yang datang ke Sumbar," kata Jasman.
Wajib tes swab tersebut diberlakukan sejak Lebaran 2020 hingga ada aturan selanjutnya. Menurutnya, kebijakan itu sudah terbukti efektif mampu menyaring dua penumpang pesawat yang positif Covid-19.
(Angkasa Yudhistira)