“Hasil diskusi saya dengan dokter hewan yang menangani satwa tersebut di lembaga konservasi, kematian tersebut ada beberapa faktor penyebab, pertama akibat luka yang serius pada kaki kiri depan akibat dari terjerat kemarin, yang kedua banyaknya ditemukan caplak atau ektoparasit di sekujur tubuh hewan, yang ketiga dia mengalami anemia berat,” ujar Vera, Kamis 18 Juni 2020.
Baca Juga : KPK Sita Mobil Mewah Hingga Tas Bermerek Diduga Milik Putri Nurhadi
Kucing Emas itu terjerat 'jarek palantiang'/ untuk perangkap babi hutan di perkebunan warga Pinggang Bukit pada selasa pagi, 16 Juni 2020 . Saat itu kondisinya cukup parah dan sangat lemah, karena tergantung cukup lama diperkirakan hingga delapan jam. Kaki kiri depan yang terjerat terdapat luka parah.
Bangkai kucing emas sudah dikuburkan di samping klinik milik kebun binatang TMSBK Bukittinggi.
(Angkasa Yudhistira)