Berli menuturkan, dari data Dinkes Jabar, periode Januari hingga dengan Mei 2020, ada 9281 kasus. Dari data itu, yang meninggal tercatat ada 78 orang.
Adapun langkah untuk menekan DBD di Jabar, diantaranya peningkatan surveilan terutama pada PJB (Pemantauan Jentik Berkala) melalui Program 1R1J (1 rumah 1 jumantik). Kemudian melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan metode 3M meliputi menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.
Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya. Serta memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.
"Kita juga mengimbau untuk menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan," katanya.
(Khafid Mardiyansyah)