Merasa prihatin dengan keadaan tersebut, ia pun berinisiatif untuk membangun sebuah masjid, agar yang tadinya merupakan tempat maksiat bisa dijadikan warga sebagai sarana untuk beribadah
"Delapan bulan saya resah melihat lokasi maksiat ini, banyaknya anak muda dan orang tua yang dalam kesehariannya berjudi dan mengkonsumsi miras.
Terpikir ingin mengubah bagaimana caranya menjadi tempat ibadah," terang Bripka Suparno.
Perlahan dengan tekat yang kuat, Bripka Suparno mulai melakukan pendekatan persuasif, menyampaikan ke tokoh-tokoh masyarakat sekitar tentang keinginanannya untuk membangun atau mendirikan masjid di lokasi tersebut.
Setelah melalui proses panjang, akhirnya ia berhasil meyakinkan masyarakat setempat. Tentunya, dengan berbagai cara dan upaya meski sempat mendapat penolakan.