LUWU UTARA - Delapan hari pasca terjadi banjir bandang yang melanda wilayah Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan mengakibatkan 38 korban jiwa. Sementara belasan ribu jiwa pengungsi kini masih bertahan di tenda pengungsian dalam kondisi memprihatinkan.
Bahkan, tak sedikit dari mereka mulai alami gejala pusing, mual muntah akibat dehidrasi. Adapula yang alami infeksi serius akibat tertusuk paku saat menyelamatkan diri saat bencana terjadi.
Baca Juga: Update Korban Banjir Bandang Luwu Utara: 38 Meninggal & 11 Dalam Pencarian
Tim Relawan Public Safety Center Kota Palopo yang berkonsentrasi memberikan pelayanan kesehatan kepada para pengungsi mengaku kewalahan karena kekurangan obat-obatan, bahkan tak memiliki ambulans untuk merujuk pasiennya ke puskesmas dan rumah sakit.