Pria Singapura Akui Jadi Mata-Mata China, Gunakan LinkedIn untuk Cari Sasarannya

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 27 Juli 2020 11:23 WIB
Dickson Yeo. (Foto: Facebook/Dickson Yeo)
Share :

SINGAPURA - Seorang pria Singapura mengaku bersalah telah bertindak di bawah perintah pejabat intelijen China untuk mengumpulkan informasi dari orang-orang Amerika Serikat (AS).

Jun Wei Yeo atau yang dikenal sebagai Dickson Yeo pertama kali terlibat dalam skandal mata-mata itu pada 2015, ketika dia yang berstatus sebagai mahasiswa program PhD Singapura, diundang untuk memberikan presentasi akademik di Beijing.

Menurut dokumen Pengadilan AS, setelah presentasinya Yeo didekati oleh beberapa orang yang mengatakan mereka bekerja untuk lembaga think tank China. Mereka mengatakan ingin membayarnya untuk memberikan "laporan dan informasi politik".

BACA JUGA: AS Tangkap Pemandu Wisata yang Jadi Mata-Mata China

Namun, mereka kemudian akan menentukan dengan tepat apa yang mereka inginkan: "scuttlebutt" atau rumor dan pengetahuan dari orang dalam.

Yeo segera menyadari bahwa orang-orang itu adalah agen intelijen China, tetapi dia tetap menjalin kontak. Mulainya dia diminta fokus pada negara-negara di Asia Tenggara tetapi kemudian, minat mereka beralih ke pemerintah AS.

Tangkapan layar profil LinkedIn yang sekarang dihapus oleh Dickson Yeo

Begitulah awal mula Yeo memasuki jalur menjadi agen China. Dia kemudian menggunakan situs jejaring profesional LinkedIn, sebuah perusahaan konsultan palsu dan menyamar sebagai akademisi yang penasaran untuk memikat target Amerika.

Pada Jumat (24/7/2020), di tengah ketegangan yang mendalam antara AS dan China dan tindakan keras yang diambil Washington pada mata-mata Beijing, Yeo mengaku bersalah di pengadilan AS atas tuduhan menjadi "agen asing ilegal". Pria berusia 39 tahun itu ditangkap pihak berwenang AS pada November 2019 dan saat ini menghadapi ancaman hukuman 10 tahun penjara.

BACA JUGA: Intelijen China Gunakan LinkedIn untuk Rekrut Mantan Pegawai Pemerintah AS

Menurut dokumen pengadilan yang dirilis dengan pengakuan bersalah Yeo, dia tersebut bertemu dengan penangannya dari Tiongkok dalam berbagai kesempatan di berbagai lokasi di China. Dalam satu pertemuan ia diminta untuk secara khusus memperoleh informasi tentang Departemen Perdagangan AS, intelijen buatan (AI), dan perang dagang Tiongkok-AS, demikian diwartakan BBC.

Bilahari Kausikan, mantan sekretaris tetap di kementerian luar negeri Singapura, mengatakan dia "tidak ragu bahwa Dickson tahu dia bekerja untuk badan intelijen China". Kausikan mengatakan bahwa Yeo bukan “orang bodoh yang berguna tanpa disadari”.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya