Intelijen China Gunakan LinkedIn untuk Rekrut Mantan Pegawai Pemerintah AS

Rachmat Fahzry, Jurnalis
Kamis 29 Agustus 2019 21:07 WIB
LinkedIn. (Foto/Reuters)
Share :

MATA-MATA China dilaporkan menggunakan media sosial LinkedIn untuk merekrut warga Amerika yang memiliki akses rahasia ke pemerintah atau bisnis.

Laporan New York Times mengutip Daily Mail, para akademisi, mantan pejabat pemerintah dan diplomat adalah yang paling dicari oleh agen-agen intelijen Cina.

Seorang mantan pejabat Kementerian Luar Negeri Denmark, yang pernah menerima pesan-pesan di LinkedIn dari seseorang yang mengaku bekerja untuk perusahaan China memintanya untuk bertemu. Namun ketika tiba, dia malah disambut oleh tiga yang menawarkan “akses bagus ke sistem China” untuk penelitiannya.

"Orang China ingin membangun opsi-opsi ini dengan elit politik, akademik, dan bisnis," kata Jonas Parello-Plesner, pejabat Denmark yang melaporkan upaya merekrut intelijen China menggunakan LinkedIn.

Strategi ini terbukti efektif di masa lalu. Pada 2018, Kevin Mallory, mantan karyawan Badan Intelijen Amerika Serikat (FBI), direkrut oleh agen-agen China.

Baca juga: Mantan Pejabat CIA Mengaku Bersalah Telah Menjadi Mata-Mata untuk China

Baca juga: Agen CIA yang Beri Informasi ke China Divonis 20 Tahun Penjara

Mallory, yang fasih bahasa Mandarin, yang memiliki masalah keuangan dihubungi melalui pesan LinkedIn pada Februari 2017 oleh seorang warga negara China yang menyamar sebagai pencari tenaga kerja.

Orang itu, menggunakan nama Richard Yang. Ia mengatur agar Mallory bisa berkomunikasi dengan seorang pria yang mengaku bekerja untuk sebuah lembaga pengamat kebijakan di Shanghai.

Setelah dua kali pergi ke Shanghai, Mallory setuju untuk menjual rahasia pertahanan AS. Dia mengrimnya dengan perangkat seluler khusus yang diberikan kepadanya. Dia dinyatakan bersalah atas tuduhan spionase pada tahun 2018.

Dalam contoh lain, seorang mantan pejabat kebijakan luar negeri Obama merinci pertemuannya dengan seorang agen mata-mata China yang berusaha merekrutnya.

Pada Mei 2017, lima bulan setelah pejabat itu tidak bekerja di pemerintahan AS, dan tepat setelah dia melakukan perjalanan ke China, seseorang bernama Robinson Zhang menghubunginya melalui LinkedIn.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya