NIAMEY – Beberapa orang bersenjata menyerang telah sekelompok pekerja bantuan di Niger, menewaskan enam warga Prancis, seorang pemandu dan sopir mereka yang merupakan warga lokal.
Menurut keterangan Gubernur Wilayah Tillabéri, Tidjani Ibrahim, orang-orang bersenjata itu tiba dengan sepeda motor dan melepaskan tembakan.
Kelompok bantuan itu tengah berada di kawasan Koure, yang menarik wisatawan yang ingin melihat kawanan jerapah terakhir di Afrika Barat. Kantor Kepresidenan Prancis telah mengonfirmasi kematian warganya akibat serangan itu.
BACA JUGA: 90 Orang Tewas dalam Serangan Militan ke Pos Militer Niger
Menteri Pertahanan Niger, Niger Issoufou Katambé mengatakan kepada Reuters bahwa warga Prancis itu bekerja untuk kelompok bantuan internasional. ACTED, sebuah LSM kemanusiaan Prancis, membenarkan bahwa anggota stafnya terlibat dalam insiden di Niger.
Pada Minggu (9/8/2020) Presiden Emmanuel Macron telah berbicara dengan Presiden Niger Mahamadou Issoufou, namun tidak ada rincian lebih lanjut mengenai pembicaraan tersebut.
Dalam foto yang dilihat BBC, tubuh para korban ditemukan tergeletak di jalan tanah di samping kendaraan 4x4. Kendaraan itu tampaknya telah terbakar.
Dilaporkan AFP, serangan itu terjadi sekira pukul 11:30 waktu setempat di sebelah timur Koure, sekira satu jam perjalanan dari ibu kota Niamey.
BACA JUGA: Disergap Kelompok Bersenjata, 3 Pasukan Khusus AS Tewas di Niger
Belum jelas siapa yang berada di balik serangan itu, tetapi kelompok-kelompok jihadis telah semakin aktif di Niger.
Pemerintah Prancis menyarankan agar tidak melakukan perjalanan ke sebagian besar Niger, bekas koloni Prancis. Peringatan itu disampaikan terkait ancaman terorisme yang tinggi di Niger, khususnya di luar ibu kota Niamey dan dekat perbatasan.
Kelompok militan, termasuk Boko Haram, beroperasi di daerah tersebut dan kekerasan oleh kelompok yang terkait dengan Al Qaeda dan kelompok Negara Islam telah meningkat di wilayah Sahel.