BOGOR - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Bogor mencatat ada sebanyak 15.388 pelaku usaha yang didata untuk mendapatkan Bantuan Presiden sebesar Rp 2,4 juta.
"Saat ini kami sudah menyampaikan data ke Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) sebanyak 15.388 pelaku usaha per hari ini. Kita batasi pendataan sampai tanggal 27 besok, karena tanggal 28 malam kita kirim," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Samson Purba saat ditemui di kantornya, Rabu (26/8/2020).
Samson menambahkan, pelaku UMKM yang mendaftar berasal dari berbagai jenis usaha. Mulai dari pedagang kaki lima (PKL), jasa tambal ban, warung sembako hingga pedagang gorengan.
"Kalau pelaku usaha online kita coba daftarkan dulu, kita tidak tahu bisa atau tidak, tapi kita masukan data mereka. Mekanismenya bisa datang langsung atau mendaftar melalui link yang kita buka, itu tidak terlalu sulit. Pertama nama, NIK, alamat, jenis usaha, dan nomor handhpne. Tidak butuh perizinan," ungkapnya.
Kemudian untuk kriteria pelaku usaha yang didata yaitu omset tidak melebihi Rp 25 juta per bulan. Setelah itu data akan diverifikasi oleh Kemenkop UMKM dan lembaga terkait.
"Jadi kalau pelaku UMKM ini ada kredit macet atau BI checking tidak bagus, tidak bisa dapat. Tugas kami cuma verifikasinya jangan sampai ganda, takutnya ada ganda masuk ke komunitas atau link. Nanti dapat atau tidaknya di Kementerian," jelas Samson.
Bantuan ini pun disambut baik oleh para pelaku UMKM di Kota Bogor. "Sangat hangat sekali sambutannya. Saya sampaikan tadi sampai hari ini ada 15 ribu, saya yakin sampai hari Jumat nanti bisa sampai 18 ribu yang daftar,” tutur Samson.
“Yang ingin kami lakukan merawat motivasi mereka, kita tahu daya beli sedang tidak ada tapi kita rawat agar tidak mengendor, itu yang kita jaga. Soal laku tidaknya kita lihat market. Perlu diingat ini hibah ya, bukan pinjaman, jadi tidak perlu pengembalian," tutupnya.
(Abu Sahma Pane)