LONDON - Dr. Li Meng-Yan, seorang ahli virologi China yang melarikan diri ke Amerika Serikat (AS) setelah mengklaim Beijing menutup-nutupi wabah virus corona, telah berjanji untuk menerbitkan bukti virus itu dibuat di laboratorium.
Pada April, Li, seorang ahli di Sekolah Kesehatan Masyarakat Hong Kong, pergi ke AS sebelum mengungkapkan bahwa China menutup-nutupi wabah virus corona dan berusaha membungkam siapa pun yang mencoba memperingatkan dunia tentang wabah itu. Dia mengatakan bahwa dia harus meninggalkan Hong Kong karena dia "tahu bagaimana (China) memperlakukan pelapor".
Dia juga mendukung klaim bahwa virus itu bukan berasal dari pasar daging di Wuhan, seperti yang diduga secara luas oleh para ilmuwan, tetapi dari pusat penelitian virologi di kota itu. Berbicara dalam wawancara di ITV, Li berjanji untuk menerbitkan bukti-bukti yang mendukung klaimnya tersebut.
BACA JUGA: Cerita Ilmuwan Kabur ke Amerika untuk Ungkap Rahasia Virus Corona
"Urutan genom (virus corona) seperti buatan manusia.Berdasarkan ini Anda dapat mengidentifikasi hal-hal ini," katanya sebagaimana dilansir The Sun.
"Saya akan (menggunakan) bukti ini untuk memberi tahu orang-orang mengapa ini berasal dari laboratorium di China, mengapa merekalah yang membuatnya.
"Siapapun, bahkan jika Anda tidak memiliki pengetahuan biologi, akan dapat membacanya, dan memeriksa serta mengidentifikasi dan memverifikasi sendiri."
BACA JUGA: Kabur ke AS, Ilmuwan China Klaim Virus Corona Dibuat di Laboratorium Militer
Klaim tentang virus corona dibuat oleh manusia sebelumnya telah dibantah oleh beberapa ilmuwan, salah satunya ahli imunologi dari Scripps Research institute di California, Kristian Andersen PhD, yang mengumumkan hasil penelitiannya dalam sebuah makalah ilmiah pada awal tahun ini.
"Dengan membandingkan data urutan genom yang tersedia untuk jenis virus corona yang diketahui, kami dapat dengan tegas menentukan bahwa (Covid-19) berasal dari proses alami," tulis Andersen dalam makalah tersebut.