Mengenang 18 Tahun Tragedi Bom Bali 1

Arie Dwi Satrio, Jurnalis
Senin 12 Oktober 2020 14:01 WIB
Foto: Okezone
Share :

"Mungkin karena syok dan kaget, saat itu saya sempat tidak sadar sebentar. Setelah itu saya langsung melarikan diri dan lompat dari tangga," kata Markus Affandi, Senin, 12 Oktober 2015, silam.

Saat itu, diceritakan Markus, posisi badannya sudah berlumuran darah, tidak hanya punggungya saja yang terkena runtuhan tembok dan kaca. Kepala bagian belakangnya juga kena.

Markus berusaha meminta pertolongan, namun tidak ada yang mau menolongnya. Bahkan, dia sempat meminta air putih kepada warga lokal, namun tidak ada yang mau memberinya.

Dia menjelaskan, justru saat peristiwa itu terjadi yang peduli dengan dirinya hanya orang-orang bule, dan mengatakan: 'are you oke?'

"Waktu itu saya juga heran kenapa orang lokal begitu, justru mereka hanya menonton. Saya keluar dari lokasi, semuanya berantakan. Bila mengingat itu saya tidak bisa makan," ucap bapak tiga anak ini.

Saat perjalanan ke luar dari lokasi itu, pria paruh baya ini menerangkan, melihat banyak daging yang masih hidup, dan banyak potongan-potonngan tubuh manusia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya