“Menemukan peninggalan Dixon yang hilang merupakan kejutan, tetapi penanggalan karbon juga merupakan wahyu lainnya,” ungkap Kepala museum dan koleksi khusus di Universitas Aberdeen, Neil Curtis.
“Itu bahkan lebih tua dari yang kita bayangkan. Ini mungkin karena tanggal berkaitan dengan umur kayunya, mungkin dari bagian tengah pohon berumur panjang,” ujarnya.
“Atau, bisa jadi karena kelangkaan pohon di Mesir kuno, yang berarti kayu langka, berharga dan didaur ulang atau dirawat selama bertahun-tahun,” lanjutnya.
“Penemuan ini pasti akan menyalakan kembali minat pada relik Dixon dan bagaimana mereka dapat menjelaskan Piramida Besar,” tambahnya.
Sebelumnya, pada 2001, sebuah catatan ditemukan yang menunjukkan fragmen kayu tersebut mungkin telah disumbangkan ke koleksi museum Universitas Aberdeen tetapi tidak pernah diklasifikasikan dan tidak dapat ditemukan.
(Susi Susanti)