JAKARTA – Pelaku pembunuhan terhadap DS (24) disertai mutilasi A (17) yang juga menjadi korban pelecehan mengakui kalau dia bukan satu-satunya korban. Ini juga menjadi salah satu alasan mengapa dia membunuh DS.
“Dia berpikir supaya tidak ada lagi korban seperti dirinya dan yang lain maka jalan satu-satunya adalah membunuhnya,” kata kuasa hukum A, yakni Evi Risnayanti, Kamis (17/12/2020).
Menurutnya, DS diduga telah melakukan pelecehan seksual kepada anak-anak lain yang juga merupakan kerabat dari A.
Dari keterangan A, mereka yang menjadi korban DS ada sebanyak empat sampai lima orang dengan rentang usia sekitar 12-17 tahun. Karena itu, A berniat membunuh korban agar anak-anak lain tak dilecehkan secara seksual terus menerus. Namun terlepas dari itu, A mengaku bahwa yang dilakukannya tetaplah salah.
Evi belum bisa memastikan sejak kapan teman A itu sudah dijadikan bahan pelampiasan seksual DS. Namun, untuk A sendiri sudah jadi korban sodomi DS sejak enam bulan lalu. Kini A tengah menjalani pendampingan dari kuasa hukum dan Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) guna memulihkan mental untuk jalani proses hukum.
Baca Juga : Gelar Rekonstruksi, Ini Detik-Detik Manusia Silver Mutilasi Korbannya
Sebelumnya, DS dimutilasi A di rumahnya, di kawasan Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Tindakan bengis itu dilakukan A lantaran geram kerap disodomi oleh DS. Awalnya A diiming-imingi uang sebesar Rp100.000 oleh DS agar mau memuaskan nafsu birahinya.
Baca Juga : Ini Alasan Manusia Silver di Bekasi Memutilasi Korban
Atas perbuatannya, DS dijerat dengan Pasal 340 KUHP Subsider Pasal 338 tentang pembunuhan yang diawali dengan perencanaan dengan ancaman paling berat hukuman mati.
(Erha Aprili Ramadhoni)