Ia menilai itulah yang mendorong Darwin memunculkan istilah "misteri mengerikan" dan menjelaskan argumennya dalam makalah ilmiah yang diterbitkan American Journal of Botany.
Bagi Darwin, tambah Buggs, misteri itu setara dengan Teorema Terakhir yang dihadapi ahli matematika abad ke-17 Pierre de Fermat.
"Dokumen ini memberikan wawasan mengenai apa yang ada dalam pikiran Darwin selama beberapa tahun terakhir hidupnya. Dokumen itu memberikan romansa tambahan. Hampir seperti Teorema Terakhir yang dihadapi Fermat, misteri terakhir Darwin menjadi masalah yang menghantui pikirannya selama bulan-bulan terakhir."
Apakah misteri ini sudah dipecahkan?
Singkatnya, belum.
"Selang 140 tahun kemudian, misteri ini masih belum dipecahkan," ujar Buggs.
"Tentu kita membuat banyak kemajuan dalam pemahaman mengenai evolusi dan dalam pengetahuan mengenai catatan fosil, namun misteri ini masih ada," katanya.
(Arief Setyadi )