AstraZeneca juga memiliki pusat produksi besar di India.
Negara lain, termasuk Australia dan Thailand, mengatakan mereka juga telah diberitahu tentang penurunan pasokan AstraZeneca.
Penundaan apa saja yang memengaruhi UE?
Vaksin AstraZeneca, yang dikembangkan bersama Universitas Oxford, bahkan belum disetujui di UE. Tetapi blok itu menandatangani kesepakatan pada Agustus untuk mendapatkan 300 juta dosis, dengan opsi untuk mendapatkan 100 juta lebih lagi.
Badan Obat-obatan Eropa (European Medicines Agency, EMA) diperkirakan akan memberi izin pada akhir Januari. Pengiriman diharapkan dimulai pada 15 Februari, dengan sekitar 80 juta dosis tiba di 27 negara pada Maret.
Tetapi minggu lalu, AstraZeneca mengatakan "penurunan produksi di lokasi manufaktur dalam rantai pasokan Eropa kami" berarti jumlah dosis awal untuk negara anggota UE akan lebih rendah. Pabrik di Belgia yang dijalankan oleh perusahaan mitra dianggap menjadi masalah.
Para pejabat belum mengkonfirmasi secara terbuka seberapa besar kekurangannya, tetapi Reuters melaporkan bahwa pengiriman akan dikurangi menjadi 31 juta - atau pemotongan sebesar 60% - pada kuartal pertama tahun ini.
Ini akan menjadi pukulan berat setelah Pfizer-BioNTech pekan lalu mengatakan pihaknya menunda pengiriman selama beberapa minggu ke depan karena pekerjaan untuk meningkatkan kapasitas di pabrik di Belgia.
UE telah memesan 600 juta dosis vaksin yang sudah digunakan untuk pasien-pasien.
Penundaan tersebut dapat menimbulkan keraguan besar pada janji Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen untuk menyuntik 70% dari seluruh orang dewasa di UE pada akhir Agustus.
(Angkasa Yudhistira)