NIGERIA - Pria bersenjata menculik delapan anak dan dua orang dewasa dari sebuah panti asuhan di ibukota federal Nigeria, Abuja.
Juru bicara panti asuhan mengatakan kepada CNN, para penculik mengancam akan menghabiskan nyawa anak-anak itu jika dewan gagal membayar uang tebusan 10 juta naira (USD26.230 atau Rp368 juta).
“(Mereka) mengacungkan senapan pada anak-anak, mereka memilih yang lebih tua dan membawanya pergi bersama dengan ibu mereka yang sedang menggendong bayi berusia kurang dari 1 tahun dan pekerja dewasa lainnya,” terang anggota dewan Alaje Odewu.
Ibu panti asuhan kemudian dibebaskan bersama dengan bayi dan seorang gadis lainnya.
Ketika penculik menelepon untuk meminta tebusan, mereka menghina dewan karena tidak segera membayar. Panti asuhan tersebut mengatakan kepada para penculik jika mereka tidak memiliki uang dan meminta orang-orang untuk berdoa agar anak-anak tersebut kembali dengan selamat.
“Mereka memberi tahu saya bahwa mereka tahu anak-anak itu yatim piatu,” katanya.
“Saya merasa sangat sedih karena ini hanya anak-anak kecil yang tidak bersalah; yang tertua di antara mereka baru berusia 16 tahun dan sebagian besar berusia antara 5 dan 6 tahun, “ lanjutnya.
Pelaku belum diidentifikasi, tetapi polisi sedang melacaknya.
Dia menambahkan jika penculikan seperti ini bukan hal baru di masyarakat.
Diketahui, ratusan siswa diculik orang-orang bersenjata di Negara Bagian Katsina di barat laut Nigeria pada bulan Desember tahun lalu. Mereka hilang selama hampir seminggu sebelum militer Nigeria menyelamatkan mereka dari bandit yang menyamar sebagai kelompok teroris Islam, Boko Haram.
Meski penculikan untuk tebusan di Negara Bagian Katsina telah mengalami peningkatan yang mengganggu, namun penculikan dalam skala ini belum pernah dilaporkan sebelumnya. Sebelumnya penculikan 276 gadis dari Chibok pada 2014. Lebih dari 100 gadis itu tidak pernah kembali ke rumah.
(Susi Susanti)