Gerhana Bulan Muncul Sebelum Penangkapan Pangeran Diponegoro

Doddy Handoko , Jurnalis
Rabu 03 Februari 2021 06:23 WIB
Foto: Istimewa
Share :

PENANGKAPAN Pangeran Diponegoro telah direncanakan dengan matang oleh Jenderal De Kock.

Bagus Priyana dari komunitas Kota Toea Magelang (KTM) menceritakan , rombongan Diponegoro tiba di Kota Magelang pada tengah hari menjelang sore tanggal 8 Maret 1830. Rombongan itu berjumlah sekitar 800 orang,

"Kota Magelang dan wilayah Metesih menjadi semakin ramai dengan masuknya 800 orang rombongan Diponegoro. Setiap hari berdatangan ke sana untuk bertemu dengan Diponegoro para pejabat dari Yogya, pengrajin dan pegawai keraton, para pandai besi dan lain-lain,"terang Bagus beberapa waktu lalu.

Termasuk di antara mereka adalah para bekas prajurit Diponegoro dari Pajang, Kedu dan Bagelen. Lima ekor kerbau disembelih setiap hari untuk memberi makan para pengikut Diponegoro.

P. Diponegoro menolak ajakan De Kock untuk berunding pada hari-hari setelah kedatangannya karena mulai 25 Februari 1830 adalah bulan Ramadhan.

Baca Juga: Pangeran Diponegoro Sempat Menuliskan Ayat Al-Qur'an dengan Tangannya

De Kock tak kekurangan akal, untuk mencegah Dipanegoro kembali ke Menoreh, menyepi dalam menjalankan puasa, ia membuatkan rombongan P. Diponegoro sebuah pesanggrahan di wilayah Metesih, di sebelah barat-laut Magelang, di kawasan pinggiran Kali Progo.

Pesanggrahan itu besar, dibuat dari bambu dan dikerjakan oleh penduduk yang dipaksa oleh residen Kedu, F.G. Valck. Akibatnya banyak penduduk Magelang terpaksa berpindah sementara untuk menghindari kerja rodi dalam pembuatan pesanggrahan.

"Tanggal 10 Maret 1830 terjadi gerhana bulan total, yang oleh penduduk Magelang dimaknai sebagai pertanda buruk. Terbukti P.Dipanegara dijebak dengan licik oleh De Kock,"ucap Bagus.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya