Tes Palsu Covid-19, Penumpang Pesawat Beli Hasil PCR Negatif yang Dipalsukan Demi Sampai Tempat Tujuan

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Jum'at 05 Februari 2021 06:34 WIB
Penumpang pesawat harus membawa hasil tes PCR negatif (Foto: Reuters)
Share :

AFGHANISTAN - Para penumpang pesawat  yang sangat ingin ke luar negeri menggunakan sertifikat tes palsu Covid-19 untuk memastikan mereka dapat melakukan perjalanan itu.

Menurut penyelidikan BBC, di Afghanistan, praktik ini sangat marak dan mereka yang membeli hasil tes palsu ini termasuk para miliuner dan pejabat pemerintah.

Namun masalah ini juga terjadi di seluruh dunia.

"Pada awalnya, kasus ini sudah sangat parah, sekitar 10-20 orang di satu penerbangan membawa hasil tes palsu. Kasus semakin parah dengan sekitar 50 orang di satu pesawat, dan mereka kemudian ternyata dites positif ketika tiba di tempat tujuan,” terang penyelidikan BBC.

Menurut Direktur Otorita Penerbangan Afghanistan, ACAA.Mohammad Qasim Wafayeezada, kasus ini mulai terungkap pada akhir Oktober lalu, 

Uni Emirat Arab mewajibkan pengunjung untuk menunjukkan sertifikat tes negatif, polymerase chain reaction (PCR) saat tiba dan menetapkan warga dari 53 negara untuk tes dua kali.

Afghanistan termasuk di antaranya dan Uni Emirat Arab menghadapi gelombang penumpang yang memalsukan hasil tes palsu. Sebagian penumpang membeli hasil tes palsu secara sengaja namun sebagian lain mengatakan tak menyadarinya.

(Baca juga: Kudeta Militer Myanmar, Warga: Seperti Deja Vu, Kami Seperti Kembali ke Masa Lalu)

Yasin, seorang pedagang di Kabul, berkunjung ke klinik di ibu kota Afghanistan itu dan membayar tes yang cukup mahal sebelum penerbangan ke Dubai.

"Saya sangat senang karena hasil tes negatif dan saya ke bandara dengan yakin. Mereka memerika tes saya di bandara Kabul namun saat saya tiba di Dubai, mereka melakukan tes lagi dan hasilnya positif."

Yasin - bukan nama sebenarnya - dikarantina dan perjalanan bisnisnya "berantakan" karena sertifikat tes palsu yang ia terima. Ia tetap berkukuh bahwa ia tidak tahu bahwa klinik itu mengeluarkan sertifikat palsu.

 (Baca juga: Meski Tuai Kontroversi, Vaksin Covid-19 Terus Diluncurkan)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya