Isu ini menjadi sangat serius pada November lalu ketika penerbangan-penerbangan dari Kabul dihentikan sementara. Bandara di kota itu melayani penerbangan internasional 12 kali sehari.
Dr Qasim Wafayeezada menyebut ada lima rumah sakit swasta di Kabul yang terlibat dalam mengeluarkan hasil tes palsu. Semua rumah sakit menyanggah.
Namun, para pejabat pemerintah menuduh klinik-klinik dan para penumpang sendiri sengaja memalsukan hasil tes Covid karena antrean panjang. Dan buntutnya adalah pemberian suap.
Dalam laman Facebooknya, Wakil Presiden Amrullah Saleh mengatakan ada sejumlah tes palsu yang dikeluarkan laboratorium swasta di Kabul.
Ia mengatakan reputasi Kabul terkait standar kesehatan rusak dan ia memperingatkan para agen pemerintah bekerja dengan menyamar untuk mengungkap laboratorium gadungan ini.
"Pemalsuan ini sangat mengguncang perekonomian Afghanistan," tulisanya.
"Sayangnya, dua orang yang membeli sertifikat tes palsu dari laboratorium-laboratorium itu adalah orang terkenal dan taipan di negara ini."
"Puluhan relawan dari badan kemananan Afghanistan akan melakukan tes dengan membayar suap untuk mengungkap laboratorium mana yang korup," tulisnya lagi.