Negara Ini Tolak Vaksin Covid-19, Serukan Pengobatan Alternatif Hirup Uap dan Konsumsi Sayur Mayur

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Rabu 10 Februari 2021 08:35 WIB
Menteri Kesehatan Tanzania Dorothy Gwajima mengatakan sayur mayur bisa tangkal virus Covid-19 (Foto: BBC Indonesia)
Share :

"Jika memang orang-orang kulit putih memang mampu mengembangkan vaksin, mestinya sekarang mereka sudah bisa membuat vaksin AIDS, kanker, dan TB," kata Presiden Magufuli.

Sikap Presiden Magufuli yang anti terhadap vaksin Covid-19 dikecam oleh para pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini mendesak Tanzania untuk menggunakan sains sebagai pijakan untuk mengatasi pandemi Covid-19, setelah Presiden mengklaim vaksin virus corona "berbahaya dan tak diperlukan".

Direktur WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti, mendesak Tanzania segera menerapkan protokol kesehatan berbasis sains.

“Saya mendesak Tanzania menggencarkan protokol kesehatan seperti [memakai] masker untuk memerangi Covid-19,” cuitnya di Twitter.

“Sains membuktikan bahwa vaksin efektif dan saya mendorong pemerintah [Tanzania] menyiapkan program vaksinasi," kata Moeti. Ia menambahkan WHO akan selalu siap membantu pemerintah dan rakyat Tanzania.

Seruan Moeti mendapat dukungan Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang mengatakan bahwa dirinya satu suara dengan Moeti mendorong Tanzania menggencarkan pelaksanakan protokol kesehatan dan menyiapkan vaksinasi.

Ia juga mendesak Tanzania untuk berbagi data Covid-19 di negara tersebut. Tanzania tidak lagi mengeluarkan pembaruan data Covid-19 sejak akhir April 2020.

Terakhir kali, data resmi mereka memperlihatkan ada 509 kasus positif, dengan angka kematian 21 orang.

Salah satu korban meninggal adalah Peter, bukan nama sebenarnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya