Para tersangka akan menghadapi tuntutan pidana atas kepemilikan bom secara ilegal, kata para pejabat militer, sambil menambahkan bahwa informasi intelijen dan pengawasan membantu pasukan melacak para tersangka.
Di antara mereka yang ditangkap adalah tiga putri dan seorang saudara perempuan Hatib Hajan Sawadjaan, pemimpin Abu Sayyaf yang terluka dalam baku tembak dengan pasukan pada Juli tahun lalu dan meninggal beberapa hari kemudian di pedalaman pegunungan di kota Patikul, Sulu.
(Baca juga: Meninggal karena Serangan Jantung Saat Akan Dieksekusi, Perempuan Iran Tetap Digantung)
Beberapa pekan setelah kematian Sawadjaan, dua janda militan Abu Sayyaf secara terpisah meledakkan bom dalam serangan bunuh diri yang menewaskan 14 orang, termasuk sejumlah tentara, dan melukai 75 lainnya di kota Jolo di Sulu. Militer kemudian mengatakan bahwa kedua pengeboman itu mungkin dilakukan oleh Abu Sayyaf untuk membalas kematian Sawadjaan, yang diyakini telah ditunjuk oleh kelompok ISIS sebagai pemimpinnya di Filipina Selatan.
Amerika Serikat dan Filipina secara terpisah memasukkan Abu Sayyaf ke dalam daftar hitam. Banyak pihak berpendapat, kelompok militan itu telah sangat melemah tetapi masih menjadi ancaman keamanan nasional.
(Susi Susanti)