THAILAND - Seorang pelaut angkatan laut Thailand menantang perairan berombak demi menyelamatkan empat kucing yang terdampar di kapal tenggelam yang terbakar.
Awalnya angkatan laut dikirim untuk memeriksa kapal, dekat pulau Koh Adang, untuk mengecek tumpahan minyak setelah menyelamatkan delapan awak kemarin. Namun saat pengecekan itu mereka menemukan kucing-kucing itu.
“Saya menggunakan kamera saya untuk memperbesar ke kapal, dan saya melihat satu atau dua kucing menyembul keluar kepalanya,” terang First-Class Petty Officer Petty, Wichit Pukdeelon dari divisi pertahanan udara dan pesisir angkatan laut.
Sementara itu, Thatsaphon Saii, 23, dari Unit Operasi Komando Pertahanan Udara dan Pesisir Angkatan Laut Kerajaan Thailand 491, dengan rompi pelampung, harus rela berenang sejauh 15 meter menuju perahu yang terbalik.
(Baca juga: Dua Putri Spanyol yang Disuntik Vaksin Covid-19 Dikecam, Bantah "Lompati Antrian")
Dia berhasil menyelamatkan empat kucing “ginger cat” berwarna oranye yang terlihat berkumpul bersama-sama berpegangan pada struktur derek saat api menelan perahu.
Tim penyelamat membawa kucing-kucing itu ke perahunya di pundaknya di atas permukaan air, dan tim menarik dengan tali.
“Ketika kami tiba, itu untuk mengamankan reruntuhan dan memeriksa tumpahan minyak. Tapi kami melihat ada kucing di dalamnya,” terang Thatsaphon.
“'Saya segera melepas baju saya dan memakai jaket pelampung agar saya bisa terjun ke laut. Nyala api ada di bagian belakang perahu tetapi mulai tenggelam, jadi saya tahu saya harus cepat,” lanjutnya.
“Saya sangat lega jika kami dapat menyelamatkan anak-anak kucing itu. Mereka akan tenggelam atau mati kehausan jika mereka pergi ke laut,” ujarnya.
Kucing-kucing itu sekarang dirawat oleh penyelamat mereka di pos komando mereka di Pulau Koh Lipe.
Gubernur Satun Ekarat Lishen mengatakan tangki minyak di kapal yang tenggelam rentan bocor, yang akan menyebabkan kerusakan terumbu karang atau terkumpul di permukaan laut.
“Kami sekarang bekerja dengan agen terkait untuk menghubungi dan berkoordinasi dengan pemilik kapal untuk menemukan cara menyelamatkan bangkai kapal,” ungkapnya.
(Susi Susanti)