Junta Myanmar Perluas Status Darurat Militer Setelah Hari Paling Berdarah Sejak Kudeta

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 15 Maret 2021 16:17 WIB
Demonstran membawa korban luka selama protes di Hlaing, Myanmar, 14 Maret 2021. (Foto: Reuters)
Share :

Junta militer Myanmar awalnya mengumumkan darurat militer di dua distrik Yangon pada Minggu setelah bisnis dan pabrik-pabrik yang didanai China diserang. Junta kemudian menambahkan lebih banyak wilayah ke dalam status darurat militer pada Senin (15/3/2021), demikian diwartakan BBC.

Para pengunjuk rasa percaya China memberikan dukungan kepada militer Myanmar, tetapi tidak jelas siapa yang berada di balik serangan akhir pekan itu.

BACA JUGA: Pakar PBB: Junta Myanmar Kemungkinan Melakukan Kejahatan Terhadap Kemanusiaan

Minggu dianggap sebagai hari paling berdarah sejauh ini sejak pengambilalihan di bulan Februari. Kelompok pemantau Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik (AAPP) mengatakan korban tewas hari itu setidaknya 38 orang.

Secara total, lebih dari 120 pengunjuk rasa dilaporkan tewas selama penumpasan tersebut, menurut kelompok pemantau AAPP.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya