Junta Myanmar Perluas Status Darurat Militer Setelah Hari Paling Berdarah Sejak Kudeta

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 15 Maret 2021 16:17 WIB
Demonstran membawa korban luka selama protes di Hlaing, Myanmar, 14 Maret 2021. (Foto: Reuters)
Share :

NAYP YI DAW - Militer Myanmar telah memperluas status darurat militer di lebih banyak distrik menyusul salah satu hari protes paling mematikan sejak kudeta 1 Februari. Setidaknya 21 orang dilaporkan tewas di kota Yangon pada Minggu (14/3/2021), dengan kematian tambahan dilaporkan di negara Asia Tenggara itu.

Kekerasan itu terjadi sehari sebelum pemimpin sipil yang digulingkan di negara itu, Aung San Suu Kyi, dijadwalkan hadir di pengadilan. Suu Kyi akan menghadapi banyak tuduhan, yang menurut para pendukungnya dibuat-buat.

BACA JUGA: 39 Orang Dilaporkan Tewas dalam Protes Antikudeta Myanmar, Pabrik-Pabrik China Dibakar

Pengunjuk rasa pro-demokrasi menuntut pembebasan Suu Kyi, ketua Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang menang telak dalam pemilihan November lalu. Dia telah ditahan di lokasi yang tidak diketahui sejak kudeta 1 Februari.

Militer menahan sebagian besar kepemimpinan NLD setelah kudeta, dengan tuduhan penipuan pemilih. Tidak ada bukti yang diberikan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya