WHO Minta Vaksin Covid-19 AstraZeneca Tidak Dihentikan, Tidak Ada Hubungan Antara Pembekuan Darah dengan Vaksin

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 16 Maret 2021 07:44 WIB
Vaksin AstraZeneca (Foto: Reuters)
Share :

JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara-negara untuk tidak menghentikan vaksinasi Covid-19, setelah beberapa negara anggota utama Uni Eropa (UE) menghentikan peluncuran vaksin Oxford-AstraZeneca.

WHO menegaskan tidak ada bukti hubungan antara vaksin dan pembekuan darah.

Pakar keamanan vaksin WHO bertemu pada Selasa (16/3) untuk membahas suntikan vaksin itu.

Juru bicara WHO Christian Lindmeier mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan tersebut.

"Segera setelah WHO memperoleh pemahaman penuh tentang peristiwa ini, temuan dan perubahan yang tidak mungkin terjadi pada rekomendasi saat ini akan segera dikomunikasikan kepada publik," ujarnya.

"Sampai hari ini, tidak ada bukti bahwa insiden tersebut disebabkan oleh vaksin dan penting agar kampanye vaksinasi terus berlanjut sehingga kami dapat menyelamatkan nyawa dan membendung penyakit parah dari virus tersebut,” lanjutnya.

(Baca juga: Buntut Kisruh Penanganan Covid-19, Brasil Ganti Menteri Kesehatan Keempat Kali)

European Medicines Agency (EMA) akan bertemu pada hari yang sama dan akan menarik kesimpulan pada Kamis (18/3). Mereka juga mengatakan vaksin harus terus digunakan.

Seperti diketahui, Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol bergabung dengan negara-negara kecil dalam menghentikan vaksinasi sebagai tindakan pencegahan saat pemeriksaan dilakukan.

Ada sejumlah kasus pembekuan darah di Eropa yang berkembang setelah vaksin diberikan.

Namun, para ahli mengatakan ini tidak lebih dari jumlah insiden pembekuan darah yang biasanya dilaporkan dalam populasi umum.

AstraZeneca mengatakan sekitar 17 juta orang di UE dan Inggris telah menerima satu dosis vaksin, dengan kurang dari 40 kasus pembekuan darah yang dilaporkan hingga pekan lalu.

(Baca juga: KBRI Yangon Siapkan Shelter Perlindungan Bagi WNI di Myanmar)

Kementerian kesehatan Jerman mengumumkan pada Senin (15/3) akan menghentikan pemberian vaksin Oxford-AstraZeneca dengan segera, atas rekomendasi dari Paul Ehrlich Institute (PEI), otoritas vaksin negara itu.

"Latar belakang keputusan ini menyusul laporan baru kasus trombosis vena serebral yang terkait dengan vaksinasi AstraZeneca," kata Menteri Kesehatan Jens Spahn.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya