PBB: Harga Pangan di Myanmar Naik Pasca-Kudeta Militer, Keluarga Miskin Susah Beli Makan

Agregasi VOA, Jurnalis
Rabu 17 Maret 2021 05:40 WIB
Harga pangan naik di Myanmar paska-kudea militer (Foto: Reuters)
Share :

YANGON - Badan Pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (U.N. Food Agency), mengatakan kenaikan harga pangan dan bahan bakar di Myanmar sejak kudeta militer pada 1 Februari berisiko mengurangi kemampuan keluarga miskin untuk memberi makan keluarga mereka.

Program Pangan Dunia (WFP) yang berafiliasi dengan PBB mengatakan harga pangwfp okezonean naik. Harga minyak sawit bahkan naik sebesar 20 persen di beberapa tempat di sekitar kota utama, Yangon, sejak awal Februari. Selain itu, harga beras juga mengalami kenaikan sebesar 4 persen di daerah Yangon dan Mandalay sejak akhir Februari.

Reuters mengutip pernyataan WFP, Selasa (16/3), yang melaporkan harga beras bahkan membumbung hingga 35 persen di beberapa negara bagian Kachin di utara. Sedangkan harga minyak goreng dan kacang-kacangan juga naik tajam di beberapa negara bagian Rakhine di barat.

Harga bahan bakar minyak (BBM) melonjak sebesar 15 persen secara nasional sejak kudeta 1 Februari lalu. Hal ini meningkatkan kekhawatiran harga pangan akan masih bisa naik lagi.

“Kenaikan harga pangan dan bahan bakar ini diperparah oleh hampir lumpuhnya sektor perbankan, lambatnya pengiriman uang, dan pembatasan secara luas pada ketersediaan uang tunai,” kata WFP.

(Baca juga: Thailand, Australia, India Putuskan Tetap Gunakan Vaksin Covid-19 AstraZeneca)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya