AMERIKA SERIKAT – Perusahaan alat-alat fitnes ternama Peloton telah memperingatkan orangtua untuk menjauhkan anak-anak dari alat olahraga treadmill setelah seorang anak yang diperkirakan berusia 5 tahun tewas akibat alat olahraga itu..
Bos Peloton John Foley menyebut insiden itu sebagai "kecelakaan tragis", salah satu dari "sedikit" insiden anak-anak terluka di peralatan olahraga perusahaan.
Dia tidak mengungkapkan detail lebih lanjut tentang apa yang terjadi.
Foley mengatakan perusahaan tidak bermaksud untuk merilis lebih banyak informasi tentang kecelakaan, untuk menghormati privasi mereka yang terlibat.
"Meskipun kami hanya mengetahui segelintir insiden yang melibatkan Tread + di mana anak-anak telah disakiti, masing-masing insiden menghancurkan kami semua di Peloton, dan hati kami tertuju kepada keluarga yang terlibat," tulisnya.
(Baca juga: Spanyol Sahkan UU Izinkan Eutanasia)
“Saat ini perusahaan sedang mecari cara untuk memperkuat peringatan kami tentang tindakan pencegahan keselamatan kritis ini untuk mencegah kecelakaan di masa depan," tambahnya.
Adapun kasus terbaru terjadi pada Februari lalu. Saat itu, seorang anak berusia 3 tahun menderita cedera kepala yang parah setelah terjebak di bawah treadmill Peloton. Namun kondisi anak ini diperkirakan akan sembuh total.
Laporan insiden terbaru dalam kecelakaan itu, yang diungkapkan pada Rabu (17/3), mengatakan "ditemukan tanda tapak di punggung anak 3 tahun itu yang cocok dengan bilah treadmill".
Pendiri Peloton mengatakan anak-anak harus menjauh dari mesin perusahaan, yang popularitasnya melonjak selama pandemi.
(Baca juga: Demi Makan Sushi Gratis, Puluhan Orang Ganti Nama Menjadi "Salmon")
"Kami merancang dan membangun semua produk kami dengan mengutamakan keamanan. Tetapi untuk membantu memastikan bahwa Anda dan anggota keluarga Anda tetap aman dengan produk Peloton di rumah Anda, kami membutuhkan bantuan Anda," tulisnya dalam surat kepada pelanggan.