Madrasah Transgender Pertama Resmi Dibuka

Agregasi VOA, Jurnalis
Selasa 23 Maret 2021 07:04 WIB
Madrasah transgender pertama dibuka di Pakistan (Foto: Reuters)
Share :

Sensus Pakistan 2017 mencatat ada sekitar 10.000 transgender di negara itu, meskipun kelompok-kelompok advokasi hak transgender mengatakan jumlahnya sekarang bisa lebih dari 300.000 orang di negara berpenduduk 220 juta itu.

Parlemen Pakistan mengakui jenis kelamin ketiga pada tahun 2018, dan memberikan hak-hak dasar kepada individu seperti kebebasan untuk memilih jenis kelamin yang tercatat pada dokumen-dokumen resmi.

Namun, para pendukung hak-hak transgender mengatakan bahwa orang-orang transgender di negara itu masih merupakan kelompok masyarakat terpinggirkan, yang seringkali bertahan hidup dengan menggeluti dunia prostitusi, atau mengemis dan menari.

Khan masih sering kali turun ke jalan-jalan dalam upaya untuk menemukan siswa-siswa baru di antara para pengemis. Sejumlah siswa di madrasahnya, termasuk Simran Khan, 19, mengatakan, berhubungan kembali dengan agama mereka menawarkan ketenangan.

"Saya mendapatkan ketenangan pikiran ketika saya mengaji. Daripada

menjalani kehidupan yang buruk , lebih baik saya meningkatkan kualitas hidup saya di dunia ini, juga di akhirat," jelasnya.

Rani Khan mengatakan ia belum menerima bantuan dari pemerintah untuk madrasahnya, meskipun beberapa pejabat mengatakan mereka akan membantu para siswa mendapatkan pekerjaan.

Khan mengatakan harapannya adalah dapat membuka madrasah-madrasah baru di masa depan, atau bahkan mendorong para perempuan transgender lain untuk melakukan hal serupa.

"Saya memberi tahu rekan-rekan transgender saya, bahwa mereka juga bisa melakukan apa yang telah saya lakukan. Mereka juga bisa mewujudkan kehidupan yang baik.”

"Pekerjaan pertama yang kami tawarkan kepada komunitas transgender adalah datang dan bergabung dengan kami dan membantu kami menangani korespondensi dari berbagai kantor. Mereka juga ditawari pekerjaan di departemen perizinan lalu lintas, dan kami juga menawari mereka pekerjaan di pusat-pusat pelayanan kami,” urainya.

Sementara itu, Wakil Komisioner Islamabad, Hamza Shafqaat dilaporkan ikut meresmikan madrasah milik Khan.

“Inisiatif kami untuk membuka madrasah bagi mereka, menurut saya, adalah langkah besar, dan sebenarnya membantu mereka mendapatkan pendidikan juga, dan lebih dekat dengan masyarakat dalam hal agama,” ungkapnya.

Shafqaat mengatakan pemerintah akan berusaha lebih keras membantu orang-orang transgender. “Sebenarnya, pemerintah pusat dan pemerintah Islamabad telah bekerja sangat keras untuk memastikan bahwa komunitas transgender berbaur dalam masyarakat dengan cara yang positif. Dalam hal itu kami telah memberi mereka kesempatan untuk bekerja berdasarkan kontrak dan bahkan dengan kontrak gaji harian," jelasnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya