Usai Insiden Rasisme, Kepala Sekolah Katolik Mengundurkan Diri

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 25 Maret 2021 17:27 WIB
Ilustrasi rasisme (Foto: Shutterstock)
Share :

LONG ISLAND - Kepala sekolah kulit putih dari sebuah sekolah Katolik di Long Island mengundurkan diri menyusul insiden rasisme yang dilakukannya. Dia dilaporkan menyuruh seorang siswa kulit hitam meminta maaf dengan cara berlutut dan menyebutnya sebagai "cara Afrika".

Sebelumnya, kepala sekolah ini telah diberhentikan sementara dari pekerjaannya usai insiden yang terjadi di Sekolah St. Martin de Porres di Hempstead, New York.

Pada Rabu (24/3), sekolah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa kepala sekolah telah mengundurkan diri.

"Pimpinan Sekolah Marianis St. Martin de Porres terus meninjau insiden tersebut untuk memastikan bahwa itu tidak pernah terulang lagi dalam bentuk apa pun," bunyi pernyataan itu.

"Penting untuk meyakinkan siswa, orang tua, dan fakultas bahwa insiden ini tidak mencerminkan nilai lama kami untuk menghormati individu atau protokol yang ditetapkan mengenai masalah terkait siswa,” terangnya.

(Baca juga: Polisi Tahan Pria Bawa 5 Senjata Api di Supermarket)

Sekolah menambahkan kepala sekolah baru - ibu dari mantan siswa dan administrator sekolah bersertifikat - akan segera memimpin sekolah tersebut.

Insiden tersebut pertama kali dilaporkan oleh New York Daily News. Orang tua siswa, Trisha Paul berbicara ke pers lokal mengenai perlakuan rasisme putranya yang berusia 11 tahun di sekolah tersebut.

Melalui wawancara dengan CNN pada Selasa (23/3), Paul mengatakan dia melihat putranya tampak sedih sepulang sekolah suatu hari di akhir bulan lalu. Ketika dia bertanya kepadanya apa yang terjadi, dia mengatakan kepadanya jika dia telah dikirim ke kantor kepala sekolah untuk mengerjakan tugas di kelas Sastra selama waktu membaca yang ditentukan.

Paul berkata jika guru putranya menerima tugas itu, merobeknya, dan membawa putranya ke kantor kepala sekolah. Sesampai di sana, kepala sekolah menyuruh putranya untuk berlutut di depan guru untuk meminta maaf.

(Baca juga: Anjing Kesayangan Biden Telah Kembali ke Gedung Putih Setelah Insiden Gigit Penjaga)

"Saya dipenuhi dengan berbagai jenis emosi," kata Paul. Ketika kepala sekolah menelepon beberapa hari kemudian untuk membahas tanggal komuni pertama putranya, Paul mengatakan pihak kepala sekolah tidka membahas hal itu.

"Saya bertanya padanya apa yang terjadi," katanya.

"Dia mulai bercerita tentang sebuah keluarga Afrika yang bersekolah beberapa tahun yang lalu,” ungkapnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya