Taufik menjelaskan, pendidikan yang harus dilalui di Pusdikkav mulai bintara, tamtama, hingga perwira harus melalui pendidikan menunggangi kuda.
"Semuanya harus. Karena tidak mungkin tiba-tiba bisa jago nunggang kuda. Ada tahapan-tahapannya. Dan untuk kudanya sendiri kita juga melatih kuda-kuda yang dijadikan kuda militer. Ada klasifikasinya dan itu harus melalui tahapan, remonte istilahnya. Remonte dasar sampai dengan remonte lanjuta," lanjut dia.
"Kuda tidak lulus ya nanti diulang lagi di tahapan berikutnya. Karena sebelum dipakai sebagai kuda militer mereka harus benar-benar diyakinkan bahwa kuda ini benar-benar bisa dikendalikan dan bisa mendukung tugas," tambahnya.
Tak hanya mendidik manusia, kata Taufik, Pusdikkav pun mengajarkan kuda-kuda pilihan untuk kebutuhan militer. Dia menambahkan, saat ini kuda yang dimiliki TNI AD berasal dari luar mulai Australia, negara-negara Arab, hingga Pakistan.
"Kuda militer harus memilki klasifikasi dari mereka harus bisa berenang, tidak takut dengan api, tidak takut dengan letusan, bisa tiarap bareng-bareng dengan penunggangnya untuk melindungi kuda dan penunggangnya. Dan mereka harus pahak bahwa daerah yang dihadapi bukan daerah yang aman-aman saja," tukasnya.
(Fakhrizal Fakhri )