(Baca juga: Upacara Pemakaman Korban Demo Anti-kudeta, Militer Myanmar Lepaskan Tembakan)
Para pakar percaya aktivitas manusia, seperti penebangan hutan yang meluas, perusakan habitat hewan-hewan, dan perubahan iklim makin mempercepat kondisi penularan tersebut. Mereka memperingatkan akan lebih banyak lagi pandemi di masa depan bila tidak mengambil tindakan.
“Apakah itu penurunan pada (hewan-hewan) penyerbuk, lebih sedikit ikan di lautan dan sungai-sungai, hilangnya hutan-hutan, atau kehilangan keanekaragaman hayati yang lebih luas, bukti-bukti makin banyak bahwa alam sedang terjun bebas,” kata Marco Lambertini, direktur jenderal lembaga swadaya masyarakat (LSM), World Wide Fund for Nature (WWF), yang mengorganisasi Earth Hour.
“Dan ini karena cara kita menjalani kehidupan dan perekonomian kita. Melindungi alam adalah tanggung jawab moral, tapi kehilangan alam juga meningkatkan kerentanan kita terhadap pandemi, mempercepat perubahan iklim, dan mengancam ketahanan pangan kita,” imbuhnya.
(Susi Susanti)