Pasar di Tunisia Ramai Jelang Ramadhan karena Tradisi dan Takut Harga Naik

Agregasi VOA, Jurnalis
Selasa 13 April 2021 05:18 WIB
Pasar di Tunisia ramai menjelang Bulan Ramadhan (Foto: AP)
Share :

Bulan puasa biasanya ditandai dengan kerumunan banyak orang di toko-toko, kafe-kafe dan tempat-tempat umum lainnya, serta pertemuan keluarga di berbagai penjuru negara itu.

Pihak berwenang memperpanjang jam malam yang berlaku dari pukul 7 malam hingga pukul 5 pagi, dimulai sekitar tiga jam lebih cepat daripada jam malam yang semula diberlakukan mulai pukul 10 malam. Efektif mulai Jumat pekan lalu, jam malam tersebut diberlakukan setidaknya hingga 30 April.

Tetapi banyaknya orang yang datang ke pasar-pasar tidak membawa kabar baik bagi pemilik usaha.

Penjual busana tradisional mengatakan sekarang ini biasanya adalah masa-masa yang paling menjanjikan dalam setahun.

"Ramadhan adalah kesempatan yang kami tunggu-tunggu untuk menjual busana perempuan tetapi sekarang ini, tidak ada yang terjual. Tidak ada warga Tunisia yang mencari baju, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa,” ungkap Ali, salah seorang penjual baju.

Bayangan kekecewaan menggantung di atas negara di Afrika Utara itu, yang telah mengalami tekanan akibat ekonomi yang bermasalah dan janji-janji yang tidak dipenuhi. Pemerintah belum mampu mengubah perekonomian yang berada di ambang kebangkrutan.

Menurut angka-angka terbaru yang diterbitkan pekan lalu oleh Kementerian Kesehatan Tunisia, jumlah kematian akibat Covid-19 lebih dari 9.000, dengan kasus secara keseluruhan mendekati 265 ribu di antara 11,7 juta orang penduduk negara itu.

Perdana Menteri (PM) Hichem Mechichi telah mengesampingkan tindakan lockdown nasional yang baru karen alasan ekonomi yang sulit di negara itu.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya