Situasi Makin Tak Kondusif, 200 Warga Indonesia Tinggalkan Myanmar

Agregasi VOA, Jurnalis
Kamis 15 April 2021 07:20 WIB
Pengunjuk rasa di KBRI Yangon, Myanmar 24 Februari 2021. (Foto: Dok VOA)
Share :

JAKARTA - Sebanyak 200 warga negara Indonesia (WNI) di Myanmar telah meninggalkan negara itu. Hingga kini KBRI di Yangon masih menerapkan status siaga.

Kepastian tentang kembalinya 200 warga negara Indonesia (WNI) dari Myanmar, seiring semakin tidak kondusifnya situasi, disampaikan Duta Besar Indonesia Untuk Myanmar Iza Fadri ketika dihubungi VOA hari Rabu (14/4/2021).

"WNI kita di sini ada yang sudah pulang dengan repatriasi mandiri hampir 200 orang. (Yang masih berada di Myanmar) sekitar 250 lebih yang masih terdata," kata Iza.

Menurut Iza, sekarang ini Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon masih mempertahankan status Siaga II terkait keamanan warga Indonesia di Myanmar.

Baca juga: Aktivis Myanmar Bersumpah Gelar Protes Selama Liburan Thingyan

KBRI, tambahnya, juga memiliki tempat penampungan bagi warga Indonesia yang merasa kondisi tempat tinggalnya tidak aman. Saat ini terdapat sebelas warga Indonesia yang menetap di penampungan milik KBRI.

"Rata-rata yang rumahnya agak jauh. Ada juga yang rencananya mau pulang dan ada yang tidak punya paspor karena ikut suaminya. Kita tampung, kita urus imigrasi, supaya bisa kita pulangkan," ujar Iza. 

ASEAN Akan Langsungkan KTT 20 April?

Dalam sidang Dewan Keamanan PBB 9 April lalu, Wakil Duta Besar Perancis Untuk PBB Nathalie Broadhurst menyampaikan dorongan pada ASEAN untuk “meningkatkan keterlibatan dalam menemukan cara-cara guna mendorong Myanmar keluar dari situasi pelik dan bekerjasama dengan semua pihak untuk mencapai solusi politik inklusif.” 

Lebih jauh Broadhurst mengungkapkan rencana pertemuan tingkat tinggi negara-negara ASEAN pada 20 April mendatang. Laporan surat kabar Jakarta Post pada 10 April mengutip pernyataan seorang diplomat yang mengatakan menurut rencana pertemuan langsung, bukan virtual itu, diselenggarakan di Jakarta.

Baca juga: Putuskan Hubungan dengan Junta, Dubes Myanmar untuk Inggris Dikunci di Luar Kedutaan

Namun ketika dihubungi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan hingga kini belum ada konfirmasi tanggal soal KTT itu. Menurutnya Brunei Darussalam sebagai Ketua ASEAN saat ini akan mengumumkan hal itu pada waktunya. 

HRW Group: Rencana KTT ASEAN adalah Langkah Positif

Direktur Eksekutif Human Rights Working Group, Rafendi Djamin mengatakan rencana konferensi tingkat tinggi ASEAN yang akan digelar akhir bulan ini di Jakarta merupakan langkah positif, yang menunjukkan keseriusan ASEAN dalam menanggapi krisis politik yang telah berlarut-larut terjadi di Myanmar agar korban jiwa dan cedera tidak makin banyak berjatuhan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya