MAKKAH – Penduduk Arab Saudi bersuka cita saat hujan melanda beberapa bagian kerajaan pada Selasa (27/4). Mereka pun beramai-ramai membagikan foto dan video hujan yang turun di media sosial (medsos).
Melalui video hujan yang viral ini, anak muda Saudi memanfaatkan kesempatan untuk menunjukkan negara dalam sudut pandang yang berbeda.
“Saya ingin dunia melihat betapa indahnya Arab Saudi, bahkan selama musim panas,” kata Areej Hasan, dari Abha di barat daya negara itu.
“Jalan-jalan Abha yang indah dihiasi dengan bunga ungu dari pohon jacaranda dan merupakan pemandangan langka untuk melihatnya basah kuyup dalam hujan. Saya dan keluarga memutuskan untuk memakai masker kami dan berjalan-jalan menikmati cuaca yang indah,” lanjutnya.
Hujan yang jarang terjadi membuat anak-anak turun ke jalan untuk bermain saat orang dewasa menyambut suhu yang lebih dingin.
Video-video di media sosial membawa kegembiraan bagi mereka yang tidak menyaksikan hujan.
“Saya menerima video dari sepupu saya di Taif sebelum Maghreb dan itu terlihat sangat indah! Orang-orang berkeliling hanya menikmati hujan sebelum berbuka puasa," kata Aamna Tahir, dari Jeddah.
“Sungguh melegakan dari cuaca panas yang kami hadapi selama jam-jam puasa yang panjang,” ungkapnya.
Tapi hujan deras tidak semuanya menyenangkan. Pada Jumat (23/4), pihak berwenang memperingatkan orang-orang tentang hujan lebat dan badai petir di Makkah, Madinah, Al Baha, Jazan, Najran dengan kemungkinan banjir di Provinsi Timur, Riyadh dan Qassim serta hujan ringan di Jawf, Tabuk, dan Perbatasan Utara.
Pertahanan Sipil memperingatkan orang-orang untuk menjauh dari tempat-tempat yang bisa banjir.
(Baca juga: Warga Rusia Peringati 35 Tahun Bencana Nuklir Chernobyl)
Video yang dibagikan dari Makkah menunjukkan mobil-mobil terendam saat air mengalir di jalan yang banjir besar. Mereka yang melakukan shalat tawaf di Masjidil Haram kota itu terjebak dalam badai hujan es.
Ayesha Rashid, yang sedang menunaikan ibadah haji di Makkah, mengatakan dia merasa diberkati menjadi salah satu dari sedikit orang yang dapat melakukan umrah tahun ini, setelah virus corona membatasi jumlah jamaah haji.
“Perasaannya tidak bisa dipercaya,” katanya.
“Kami tidak mengharapkan ini. Tiba-tiba saya merasakan tetesan hujan dan kemudian orang-orang bersukacita di sekitar saya saat hujan mulai turun di Masjidil Haram. Seolah-olah semua doa kami terkabul,” terangnya.
"Hujan dalam Islam menandakan belas kasihan dan kami diberkati memiliki kesempatan untuk berada di sini di bulan suci Ramadhan," kata Rashid.
(Susi Susanti)