Puing-puing Roket China Jatuh di Samudra Hindia, NASA: Tak Bertanggung Jawab

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Senin 10 Mei 2021 06:34 WIB
Roket milik China (Foto: Xinhua/ China Daily)
Share :

CHINA - Badan antariksa China mengatakan puing-puing roket China yang sudah meluncur kembali ke Bumi telah jatuh di Samudera Hindia.

Sebagian besar badan roket hancur saat masuk kembali ke atmosfer, tetapi media pemerintah melaporkan bahwa puing-puingnya mendarat di sebelah barat Maladewa pada Minggu (09/05).

Ada spekulasi berhari-hari mengenai di mana roket itu kemungkinan akan mendarat, dan pejabat Amerika Serikat (AS) serta beberapa pakar lainnya memperingatkan kembalinya roket itu berisiko menimbulkan korban.

Namun demikian China berkeras bahwa risikonya rendah.

Terkait hal ini, Badan ruang angkasa Amerika Serikat (NASA), mengecam China karena "membiarkan roket kembali ke atmosfer Bumi tanpa adanya kontrol".

(Baca juga: Wow, Lampu Minyak Bentuk Separuh Wajah Manusia Ditemukan, Berusia 2.000 Tahun)

NASA mengatakan apa yang dilakukan China "tidak memenuhi standar tanggung jawab".

Roket ini memang tidak didesain untuk memerlukan kontrol saat masuk kembali dan China mengatakan "ini adalah yang biasa", namun negara-negara lain tidak lagi menerapkan praktik ini.

Roket Long March-5b kembali memasuki atmosfer pada pukul 10:24 waktu Beijing (02:24 GMT) pada hari Minggu, demikian laporan media pemerintah, mengutip kantor Teknik Luar Angkasa Berawak China.

Tidak ada laporan yang mengalami cedera atau kerusakan.

(Baca juga: WHO: Lonjakan Covid-19 di India Disebabkan Varian yang Lebih Menular)

Dikatakan puing-puing dari roket seberat 18 ton itu, salah satu benda terbesar dalam beberapa dekade yang menukik tanpa arah ke atmosfer, mendarat di Samudra Hindia pada titik koordinat 72,47 BT dan 2,65 LU.

Komando Luar Angkasa AS hanya mengatakan roket itu "masuk kembali ke Semenanjung Arab".

China menolak anggapan bahwa mereka lalai ketika membiarkan kembalinya objek berukuran besar itu secara tidak terkendali.

Hal itu tidak mengkonfirmasi titik pendaratan yang dilaporkan oleh media China. Mereka sebaliknya mengatakan bahwa "tidak diketahui apakah puing-puing [telah] berdampak pada daratan atau air".

Layanan pemantauan Space-Track, yang menggunakan data militer AS, mengatakan roket itu tercatat di atas Arab Saudi sebelum jatuh ke Samudra Hindia di dekat Maldives.

Proses kembalinya roket secara tidak terkendali menyebabkan kecaman dari AS di tengah kekhawatiran bahwa roket itu bisa mendarat di wilayah berpenghuni.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya