Puing-puing Roket China Jatuh di Samudra Hindia, NASA: Tak Bertanggung Jawab

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Senin 10 Mei 2021 06:34 WIB
Roket milik China (Foto: Xinhua/ China Daily)
Share :

  • 'Berharap mereka beruntung'

Astronom Jonathan McDowell, dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, mengatakan masalah roket tak terkendali itu adalah" masalah besar dengan Long March 5B".

"Roket AS dan Eropa yang kecil juga masuk kembali tanpa kendali (dan terbakar seluruhnya), tetapi roket AS atau Eropa yang besar dirancang khusus untuk tidak meninggalkan bagian-bagian besar di orbit; bagian-bagian itu selalu dibuang dengan aman pada orbit pertama penerbangan, "katanya kepada BBC.

"China memutuskan mereka lebih suka menggunakan desain yang lebih sederhana dan berharap mereka beruntung dengan kembali memasuki bumi tanpa terkendali, tetapi tidak melukai siapa pun,” lanjutnya.

Masuk kembali secara terkontrol berarti roket masih dapat dikendalikan oleh tim peluncur, misalnya melalui mesin roket atau pendorong kecil.

Puing-puing tersebut biasanya akan diarahkan ke lokasi tertentu di tengah laut dan jauh dari manusia.

Dengan begitu, jalur penerbangan bisa dikendalikan dan lokasi masuk kembali bisa diprediksi.

Biasanya, tempatnya jauh dari daratan, seperti di Pasifik Selatan, antara Australia, Selandia Baru, dan Amerika Selatan.

Area seluas sekitar 1.500 km persegi wilayah ini adalah kuburan pesawat ruang angkasa dan satelit.

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya