AS Berjanji Bantu Bangun Gaza Usai Hancur Digempur Serangan Israel

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Rabu 26 Mei 2021 06:28 WIB
Gaza hancur porak-poranda setelah serangan Israel (Foto: Reuters)
Share :

GAZA - Amerika Serikat (AS) akan membantu membangun kembali Gaza sebagai bagian dari upaya konsolidasi gencatan senjata antara Israel dan kelompok-kelompok militan Palestina.

Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken setelah bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di Yerusalem.

"Kita tahu bahwa untuk mencegah kekerasan terulang, kita harus memanfaatkan ruang yang ada untuk menangani berbagai masalah pokok dan tantangan. Dan itu dimulai dengan menangani kondisi kemanusiaan yang serius di Gaza dan dimulai pembangunan kembali," kata Blinken pada Selasa (25/05).

Dia mengatakan AS akan menggalang dukungan internasional untuk mewujudkan tujuan itu dan juga akan memberikan "sumbangan besar". Besaran bantuan direncanakan dijabarkan kemudian.

Namun dikatakannya, AS akan menempuh langkah-langkah agar bantuan yang ada tidak sampai ke tangan kelompok Hamas yang menguasai Gaza.

Blinken juga menekankan perlunya menambah sistem pertahanan Kubah Besi untuk melindungi Israel dari serangan roket Hamas.

(Baca juga: Paska Letusan Gunung, Banyak Anak-anak yang Hilang)

Kunjungan Blinken ke Timur Tengah, antara lain juga ke Tepi Barat, dilakukan beberapa hari setelah sejumlah mediator berusaha untuk memperkuat gencatan senjata antara Israel dan Palestina demi mencegah lebih banyak kekerasan dalam jangka panjang.

Satu tim mediator Mesir berada di Israel pada hari Sabtu (22/05). Amerika Serikat tidak akan melakukan pembicaraan langsung dengan Hamas, yang dianggap sebagai organisasi teroris.

Baik Israel maupun kelompok militan Palestina Hamas telah mengklaim kemenangan dalam konflik terbaru yang terjadi.

Lebih dari 250 orang tewas dalam peristiwa itu, kebanyakan di Gaza.

Pertempuran dimulai pada 10 Mei setelah eskalasi konflik berminggu-minggu yang memuncak dengan bentrokan di al-Aqsa, sebuah situs suci yang dihormati oleh Muslim dan Yahudi, di Yerusalem Timur yang diduduki.

(Baca juga: Menkes AS Serukan WHO Lakukan Penyelidikan Kedua Asal Usul Covid-19 yang Lebih Transparan)

Hamas menembakkan roket setelah memperingatkan Israel untuk menarik diri dari situs tersebut, memicu serangan udara selama balasan hari.

Sejak gencatan senjata diberlakukan pada Jumat (21/05), PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pelemahan kekuatan militer Hamas melalui pemboman udara adalah "keberhasilan yang luar biasa".

Dia menambahkan: "Jika Hamas berpikir kami akan mentolerir hujan roket, itu salah" dan menjanjikan balasan dengan "level kekuatan yang baru".

Sementara itu, Hamas telah berbicara tentang apa yang disebutnya "euforia kemenangan" dan pemimpinnya Ismail Haniyeh mengatakan konflik telah "membuka pintu ke fase baru yang akan menyaksikan banyak kemenangan".

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya