AS Berjanji Bantu Bangun Gaza Usai Hancur Digempur Serangan Israel

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Rabu 26 Mei 2021 06:28 WIB
Gaza hancur porak-poranda setelah serangan Israel (Foto: Reuters)
Share :

  • 'Hidup akan kembali'

Gencatan senjata berlangsung sepanjang hari kedua pada Sabtu. Istilahnya tidak jelas. Israel hanya mengatakan telah menyetujui penghentian permusuhan yang sifatnya "timbal balik dan tanpa syarat".

Mesir, Qatar, AS, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tampaknya terlibat.

Pada hari Sabtu, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan pernyataan pertamanya tentang konflik tersebut, memuji para mediator dan menyerukan "kepatuhan penuh pada gencatan senjata".

Tim mediator Mesir telah mengunjungi Gaza, Israel, dan Tepi Barat.

Seorang diplomat Mesir mengatakan tim tersebut menerapkan langkah-langkah yang disepakati dan berusaha mencegah praktik yang mengarah pada pertempuran terbaru, tetapi tidak ada detail yang dibeberkan.

Wartawan BBC Tom Bateman, yang berada di Gaza, mengatakan bahwa, meskipun ketenangan disambut di sana, kebanyakan orang yakin konflik akan terjadi lagi.

Warga sipil di dua sisi telah berbicara tentang keinginan untuk hidup tanpa rasa takut akan serangan dari udara.

Tapi banyak yang meyakini hal itu mustahil.

"Hidup akan kembali, karena ini bukan perang pertama, dan ini tidak akan menjadi perang terakhir,” terang seorang pemilik toko di Gaza, Ashraf Abu Mohammad, mengatakan kepada kantor berita Associated Press.

  • Menjaga ketenangan jadi fokus

Selama sekitar 14 tahun, perbatasan Gaza telah berada di bawah blokade Israel dan Mesir yang membatasi perjalanan orang dan barang - salah satu masalah utama untuk mediasi di masa depan.

Israel mengatakan harus membatasi akses Hamas ke senjata, karena para militan menolak untuk melucuti senjata. PBB mengatakan blokade harus diakhiri agar ekonomi Gaza membaik.

Di sisi lain, Hamas mengatakan kepada BBC bahwa bagian dari gencatan senjata yang disepakati melibatkan kompromi Israel atas al-Aqsa dan distrik Sheikh Jarrah, tempat pemukim Yahudi menggusur keluarga Palestina.

Israel membantah kasus ini. Ada bentrokan di Yerusalem Timur pada hari Jumat setelah gencatan senjata dimulai.

Beberapa orang Palestina menyoroti masalah besar lainnya - persaingan antara Hamas dan Otoritas Palestina, yang dipimpin oleh Mahmoud Abbas dan menjalankan sebagian dari Tepi Barat.

Massa meneriakkan "rakyat ingin presiden pergi". Abbas akan mencoba untuk mengukuhkan posisinya ketika dia bertemu Blinken.

Beberapa pemimpin internasional, termasuk Presiden AS Joe Biden, kembali merujuk pada solusi dua negara dalam jangka panjang untuk Timur Tengah - sebuah negara Palestina bersama Israel - tetapi menjaga ketenangan adalah fokus utama saat ini.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya